Thursday 5 November 2015

PENULISAN ANOTASI BIBLIOGRAFI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Karya tulis ilmiah merupakan karya tulis yang telah diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman dan konvensi ilmiah yang telah disepakati. Oleh karena itu, melalui penyusunan karya ilmiah, masyarakat akademik pada suatu perguruan tinggi dapat mengkomunikasikan informasi baru, gagasan, kajian, dan atau hasil penelitian.
Kedudukan karya tulis ilmiah sangat penting dan merupakan bagian dari tuntutan formal akademik. Salah satu karya tulis ialah anotasi bibliografi yang termasuk kepada karya tulis ilmiah yang bertujuan untuk memenuhi tugas-tugas perkuliahan.
Melalui karya tulis ilmiah, mahasiswa/guru/dosen atau peneliti dan penulis mengungkapkan pikirannya secara sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan.
 Dengan sifat dan kedudukan ini maka karya tulis ilmiah tersebut ditujukan terutama untuk memperkaya khasanah keilmuan dan memperkokoh paradigma keilmuan pada bidang atau disiplin yang relevan. Proses akumulasi dan validasi dalam kegiatan ilmiah ini melalui penelitian-penelitian dan pengkajian-pengkajian ilmiah ini merupakan prasyarat untuk perkembangan suatu disiplin. 
B.     Rumusan Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan anotasi bibliografi?
2.      Seperti apakah karakteristik anotasi bibliografi?
3.      Bagaimanakah jenis anotasi bibliografi dan jenjang pendidikan?
4.      Seperti apakah sistematika anotasi bibliografi?
5.      Seperti apa contoh anotasi bibliografi
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang akan di bahas, tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Menjelaskan Pengertian anotasi bibliografi.
2.      Menjelaskan  Karakteristik anotasi bibliografi
3.      Menjelaskan Jenis anotasi bibliografi dan jenjang pendidikan.
4.      Menjelaskan Sistematika anotasi bibliografi.
5.      Menejelaskan Contoh anotasi bibliografi.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Anotasi Bibliografi
Dilihat dari kata-kata penyusunnya, anotasi bibliografi terdiri atas kata “anotasi” dan “bibliografi”. “Anotasi” mengandung arti “ringkasan atau evaluasi”, sementara “bibliografi” dapat diartikan sebagai “daftar sumber bacaan yang digunakan untuk mengkaji sebuah topik. Dalam kata lain, anotasi bibilografi merupakan bentuk tulisan yang memaparkan kajian atau ringkasan singkat dari beberapa buku atau artikel yang saling berkaitan. Di samping itu, uraiannya menggambarkan pemahaman penulis terhadap buku atau artikel yang dibahas. ”. (dalam Eldiyra, 2013)
Menurut Kartadinata (2012, 8) Anotasi bibliografi memaparkan kajian atau ringkasan singkat dari beberapa buku atau artikel yang saling berkait. Disamping itu, uraiannya menggambarkan pemahaman penulis terhadap buku atau artikel yang dibahas.Anotasi bibliografi memuat judul buku atau artikel, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kata-kata kunci, dan isi pokok buku/artikel jurnal. Adapun bagian akhir anotasi bibliografi berisi pendapat mahasiswa tentang buku atau artikel yang dikaji.
Meringkas pun bisa diartikan menulis kembali suatu bacaan kedalam bentuk yang lebih singkat atau pendek sebab pada dasarnya berisi kumpulan beberapa gagasan utama. Melalui ringkasan, kita dapat mengingat inti dari bacaan tersebut lebih lama. Selain itu, jika suatu saat kita memerlukan informasi dari bacaan tersebut, kita dapat memanfaatkan ringkasannya dan tidak perlu lagi membaca wacana yang panjang. (dalam Hoerudin, dkk:2006, 76).

Terdapat dua teknik (dalam Hoerudin, dkk:2006, 77-79).yang digunakan dalam menulis ringkasan, yaitu pemadatan  danpenghapusan.
  1. Pemadatan
Pemadatan dalam tulisan dimaksudkan untuk memilih inti sari atau pikiran pokok pikiran poko bacaan. Dengan memadatkan isi bacaan, kita berusaha untuk mengutarakan inti sari dari bacaan. Ringkasan hanya untuk memuat gagasan-gagasan yang pentingnya saja.
Cara pokok untuk memadatkan isi bacaan dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
a.       Menggunakan frasa untuk mengganti serangkaian klausa atau kalimat.
b.      Memadatkan duakalimat atau lebih menjadi satu kalimat
c.       Menggunakan satu kata yang merangkum segalanya
d.      Menggunakan sebuah klausa untuk merangkum
e.       Menggunakan sebuah kata majemuk atau gabungan kata
f.       Menggunakan generalisasi-generalisasi(pernyataan-pernyataan umum)
g.      Menggunakan kata-kata penghubung
  1. Penghapusan
Tidak semua yang dikatakan dalam sebuah tulisan adalah hal-hal yang penting dan tidak semua kalimat-kalimat yang menjalin karangan merupakan pikiran-pikiran utama. Ringkasan hanyalah mencakup gagasan pokok karangan dengan pikiran-pikiran utama atau kalimat-kalimat yang mendukung atau menjabarkan gagasan poko karangna itu. Berikut ini penghapusan yang perlu dilakukan dalam meringkas karangan.
a.       Semua pengulangan harus dihapuskan.  Dalam sebuah karangan sering kali kita menemukan adanya pengulangan, baik pengulangan kata yang sama (bentuk) atau pengulangan makna kata yang sama. Pengulang seperti berikut ini, dapat dihapuskan:
Dalam menghadapi bahaya, bahaya yang mengancam, bahaya yang akan memusnahkan hari depan anak cucu kita, kita harus tetap bersatu laksana gunung baja menghadapi badai yang maha hebat.
b.      Semua bunga bahasa, persamaan, peribahasa, dsb, yang hanya berfungsi sebagai perhiasan bahasa dapat dihapuskan. Pada contoh diatas ada persamaan yang dapat dihapuskan.
c.       Contoh-contoh, perincian, ilustrasi-ilustrasi, lukisan-lukisan yang hanya bersifat penjelasan tambahan pada umumnya dapat dihapuskan, kemudian diganti dengan, tau dikelompokkan dalam kata-kata yang umum atau definisi-definisi yang luas cakupannya.
d.      Segala sesuatu yang dianggap tidak penting atau hanya  embel-embel saja pun dapat dihapuskan. Hal-hal yang tidak penting itu misalnya komentar-komentar dan basa basi, pernyataan-pernyataan negative yang tidak menambah apa-apa, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada pembaca.
e.       Segala sesuatu yang dapat diandaikan, yang dapat diasumsikan secara masuk akal tidak usah dimasukan dalam ringkasan. Dengan kata lain, penjabaran-penjabaran yang sebenarnya sudah implisit (tersirat) dalam suatu pertanyaan, tidak perlu lagi dicantumkan dalam ringkasan.
f.       Segala sesuatu atau tuturan yang hanya bersifat pelancar, juga perlu dihapuskan saja. Misalnya, haruslah diingat bahwa; takboleh dilupakan; telah berulang kali disampaikan bahwa; sudah dapat dipastikan bahwa;dan sebagainya.
B.     Karakteristik Anotasi Bibliografi
Karakteristik anotasi bibliografi atau ringkasan (dalam Sasrawan, 2013) dalah sebagai berikut.
1.      Mempersingkat Suatu Bacaan
Arti ‘mempersingkat’ di sini bukan berarti menggantinya dengan bahasa alay seperti ‘yang’ dirubah menjadi ‘yg’ dan sebagainya. Maksudnya adalah tulisan hanya diambil pokok-pokok atau yang penting saja supaya mempermudah pembaca untuk memahami suatu bacaan.
2.      Terdapat Inti Sari Bacaan
Pada ringkasan hanya terdapat inti sari bacaan. Bagian-bagian yang kurang penting dan bisa dihilangkan akan dihilangkan.
3.      Bentuknya Lebih Pendek atau Lebih Ringkas
Banyak orang yang tidak suka membaca suatu bacaan yang panjang sampai berhalaman-halaman. Untuk itulah fungsi dari ringkasan.
4.      Struktural Wacananya Tetap
Struktural wacananya tetap, tetapi tidak berubah sesuai dengan unsur teks bacaan. Maka dari itu, kita harus pintar-pintar memilih apakah bagian kalimat atau paragraf ini jika dihilangkan akan berubah makna bacaannya atau tidak.
C.     Jenis Anotasi Bibliografi dan Jenjang Pendidikan
Ringkasan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah bacaan  bukan sebagai bagian dari resensi atau kritik. Secara teknis terdapat tiga macam ringkasan. Pertama, ringkasan yang benar-benar singkat dan padat yang disebut abstrak atau sari karangan. Abstrak ditulis dengan bahasa dan sudut pandang yang sama seperti karangan aslinya, mengikuti tatanan serta perimbangan aslinya tanpa penilaian pribadi.
Kedua,  precis atau ringkasan stricto sensu ialah hasil penyaringan isi suatu tulisan dengan kata-kata sendiri sejauh mungkin. Precis hanya merangkum pikiran-pikiran utama, dengan mengesampingkan detail-detail. Precis harus mengikuti pola atau urutan serta proporsi aslinya, tanpa pendapat atau penilaian pribadi. Sesuatu yang tidak terdapat dalam karangan aslinya tidak boleh disampaikan dalam precis. Precis biasanya disusun dalam rangka pendidikan sekolah, tugas yang diberikan guru atau dosen.
Jenis ringkasan terakhir yaitu ikhtisar, penulis ikhtisar dapat pilihan, meringkas dengan mengikuti tatanan karangan aslinya atau meringkas dengan menggunakan tatanan sendiri tanpa tatanan aslinya. Keleluasaan penulis ikhtisar hanya pada tujuan , tatanan, dan banyaknya informasi yang akan ditulis. Akan tetapi, segala bentuk ringkasan  tidak boleh memuat sesuatu yang tidak terkandung dalam karangan yang diringkas.(dalam Hoerudin, dkk:2006, 76-77)
D.    Sistematika Anotasi Bibliografi
Sistematika penulisan Anotasi Bibliografi (Noviana, 2011) terdiri atas:
Bagian Depan, terdiri dari:
1.      Halaman judul, meliputi Identitas Mata Kuliah, Identitas penyusun (Nama, Nomor Induk Masiswa, dan Kelas), Identitas Institusi (Nama Program Studi, Nama Jurusan, Nama Fakultas, Nama Universitas, Tempat dan Tahun disusun). (catatan: dapat dirubah dan disesuaikan sesuai keperluan).
2.      Kata Pengantar, memuat uraian yang mengantarkan pembaca untuk memberikan gambaran mengenai permasalahan yang diangkat. Dalam kata pengantar dapat pula dikemukakan ucapan terima kasih dan apresiasi mahasiswa kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiahnya. Ucapan terima kasih disampaikan secara singkat, dan sebaiknya tidak merupakan bagian terpisah.
3.      Daftar Isi, merupakan penyajian sistematika isi secara lebih rinci dari Anotasi Bibliografi. Daftar isi berfungsi untuk mempermudah para pembaca mencari judul atau sub-judul isi yang ingin dibacanya. Oleh karena itu, judul dan sub-judul yang ditulis dalam daftar isi harus langsung ditunjukan dengan nomor halamannya. Nomor-nomor halaman awal sebelum Bab I digunakan angka Romawi kecil (misalnya, i, ii, iii, dst), sedangkan dari halaman pertama Bab I sampai dengan halaman terakhir dari karya tulis ilmiah (laporan buku) digunakan angka Arab (1, 2, 3, dst).
Catatan:
Posisi halaman (page number) sebelum Bab I (Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran ) ditulis dengan (i, ii, iii, dst) dan terletak pada bagian tengah (center) sebelah bawah (bottom of page) kertas.
Bagian Isi, berisikan ringkasan singkat yang dituangkan dalam 2-3 judulbuku/artikel, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kata-kata kunci, dan pokok-pokok isi buku/artikel jurnal.
Bagian Akhir, berisikan pendapat mengenai isi buku/artikel buku.

E.     Contoh Anotasi Bibliografi
Contoh anotasi bibliografi (dalam Noviana, 2011)
LAPORAN ANOTASI BIBLIOGRAFI
                         -------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 14pt-------

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat mengikuti
Mata Kuliah ……..
Dosen Pengampu …………..
                    -------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------




-------------ukuran 4,68 cm x 4,63 cm-------

OLEH
EDDY NOVIANA
NIM 0805123456
Kelas 2A
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 13pt-------





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
UNIVERSITAS MAJALENGKA
2015
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 13pt




Contoh Outline Kata Pengantar Laporan Anotasi Bibliografi

KATA PENGANTAR
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------


Pekanbaru, 9 September 2009
                                        Penyusun,

  

                                                                            WAHYU PURNAMA SARI
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------
  




Contoh Outline Daftar Isi Laporan Anotasi Bibliografi
DAFTAR ISI
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------

Kata Pengantar ................................................................................ i
Daftar Isi ........................................................................................ ii
Daftar Gambar (bila ada) ........................................................................    iv
Daftar Tabel (bila ada) ...........................................................................     v
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------
BAB I RINGKASAN SINGKAT BUKU/ARTIKEL
A. Ringkasan Buku A 1 .............................................................. 1
1. Identitas Buku*) ...............................................................
2. Pokok-pokok Isi Buku ...................................................
B. Ringkasan Buku B .............................................................
1. Identitas Buku*) ...................................................................
2. Pokok-pokok Isi Buku ...................................................
C. Ringkasan Artikel A ...........................................................
1. Identitas Artikel*) ..........................................................
2. Pokok-pokok Isi Artikel ..................................................
D. Ringkasan Artikel B ...........................................................
1. Identitas Artikel*) ..........................................................
2. Pokok-pokok Isi Artikel .........................................................
BAB II TANGGAPAN
A. Tanggapan Isi Buku A ........................................................... 10
B. Tanggapan Isi Buku B ...............................................................
C. Tanggapan Isi Artikel A ......................................................
D. Tanggapan Isi Artikel B ......................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................
Daftar Pustaka ....................................................................................
-------------jenis huruf Times News Roman, ukuran 12pt-------
Catatan:
*) Memuat judul buku/artikel, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kata-kata kunci.




ANOTASI  BIBLIOGRAFI
MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

1.      Lie, Anita (2007). Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas  Jakarta : Grasindo (96 Halaman)

Yang diperkenalkan dalam metode pembelajaran cooperative learning atau istilah pembelajaran gotong royong yaitu system pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.
Sajian dalam buku ini bertolak dari sebuah premis bahwa tidak semua kerja kelompok dianggap sebagai belajar dengan metode cooperative learning. Keinginan baik para guru untuk mengaktifkan para siswa perlu dihargai, namun para guru juga perlu dibekali dengan sedikit latar belakang, landasan  pemikiran, dan penerapan metode pembelajaran gotong royong untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.
Sajian isi buku ini dikemas kedalam 8 bab, bab 1  berisi tentang perubahan paradigma lama pendidikan ke metode pembelajaran gotong royong, bab 2 berisi tentang kajian transformasi pendidikan dan globalisasi dari transformasi sosial, ekonomi dan demografis, bab 3  nilai-nilai gotong royong dalam budaya Indonesia yang sangat memungkinkan untuk digunakan dalam pembelajaran cooperative learning  ,  bab 4 tentang model-model pembelajaran cooperative learning, bab 5 lima unsur model pembelajaran  cooperative learning, bab 6,7 dan 8 berisi tentang pengelolaan kelas , teknik pembelajaran dan model evaluasi pembelajaran cooperative learning serta aplikasinya oleh guru  di dalam kelas. 
Pada akhir penutup buku ini penulis merekomendasikan agar metode cooperative learning bisa memberikan kesempatan kepada siswa  untuk mencintai pelajaran dan sekolah/guru serta siswa merasa lebih terdorong untuk belajar dan berpikir.  

Komentar:
      Sistem pendidikan gotong royong merupakan alternative menarik yang bisa mencegah tumbuhnya keagresifan dalam sistem kompetisi dan keterasingan dalam system individu tanpa mengorbankan aspek kognitif. Buku ini membahas berbagai aspek yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan dengan metode pembelajaran kooperatif mulai dari landasan teoritis sampai dengan penerapannya dalam pembelajaran. Belajar bagaimana yang  perlu diajarkan pada siswa misalnya bagaimana menggali dan memproses informasi dengan kelompok.

2.      Isjoni (2009). Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok  Bandung:  Alfabeta (112 Halaman)
        Buku ini membahas bagaimana sebenarnya konsep inti dari cooperative learning, siapa yang berperan didalamnya, dan bagaimana strategi menerapkannya. Konsep cooperative learning pada intinya menempatkan pengetahuan yang dipunyai siswa merupakan hasil daripada aktivitas yang dilakukannya, bukan pengajaran yang diterima secara pasif . diantara kelebihan pembelajaran secara konstruktivisme yang biasa dikaitkan dengan cooperative learning adalah menerusi proses berfikir.
Bagaimana konsep inti dari cooperative learning, siapa yang berperan di dalamnya, bagaimana strategi menerapkannya, dan bagaimana menempatkan pengetahuan yang dipunyai siswa sebagai hasil daripada aktifitas yang dilakukannya, bukan pengajaran yang diterima secara pasif, pemikiran itulah tampaknya yang memicu penulis menyusun buku ini. Isu-isu yang terkait dengan efektifitas pembelajaran kelompok dalam cooperative learning dalam buku ini dikemas ke dalam 10 bab.
Bagian pertama mengupas dasar kontruktivitistik dalam cooperative learning,  bagian kedua penulis memfokuskan bahasannya pada pengertian cooperative learning dari pendapat para ahli (diantaranya Robert Slavin dan Jigsaw) serta topik-topik penting yang terkait dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Melalui bab-bab dalam buku ini guru diharapkan memiliki wawasan dan kemampuan dalam menerapkan perencanaan pembelajaran cooperative learning, termasuk di dalamnya karakteristik, model, peranan guru dan strategi cooperative learning. Bagian terakhir dari buku ini memusatkan sajiannya pada tes eksperimen cooperative learning, dan pada penutup buku ini gambaran penulis tentang bagaimana cooperative learning sebagai sebuah tawaran kepada guru untuk dilaksanakan sebagai model proses pembelajaran di kelas.
Komentar:
Dalam proses membina pengetahuan baru, siswa akan berfikir untuk menyelesaikan masalah, mengeluarkan ide, dan membuat keputusan yang bijak dalam menghadapi belbagai kemungkinan dan tantangan. Buku Cooperative learning karangan Isjoni ini membahas tentang konsep inti dari cooperative learning, siapa yang berperan didalamnya, dan bagaimana strategi menerapkannya. Inti dari konsep cooperative learning ialah menempatkan pengetahuan yang dimiliki siswa merupakan hasil daripada aktivitas yang dilakukannya, bukan pengajaran yang diterima secara pasif.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Anotasi bibilografi merupakan bentuk tulisan yang memaparkan kajian atau ringkasan singkat dari beberapa buku atau artikel yang saling berkaitan. Di samping itu, uraiannya menggambarkan pemahaman penulis terhadap buku atau artikel yang dibahas.
Anotasi bibliografi memuat judul buku atau artikel, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kata-kata kunci, dan isi pokok buku/artikel jurnal. Adapun bagian akhir anotasi bibliografi berisi pendapat mahasiswa tentang buku atau artikel yang dikaji
B.     Saran
Untuk para mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai karya tulis ilmiah yaitu mengenai anotasi bibliografi, karena dengan memahami anotasi bibliografi kita dapat memhami mengenai bagaimana caranya meringkas suatu buku dan memahami isi buku tersebut dan itu sangat bermanfaat sekaliuntuk memperkaya khasanah keilmuan dan memperkokoh paradigma keilmuan pada bidang atau disiplin yang relevan.



DAFTAR PUSTAKA
Hoerudin, A, dkk. (2006). Bahasa Indonesia Dalam Teori dan Praktik. Bandung: UPI Press.
Kartadinata, S. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: UPI Press
Eldiyra. (2013). Menulis Anotasi Bibliografi dan Mini Research-Based Paper[Online]. Tersedia: http://www.blogspot.com. [08 April 2015].
Sasrawan, H. (2013). Ciri-ciri Ringkasan [Online]. Tersedia: http://www.blogspot.com. [08 April 2015].
Noviana, dkk. (2011). Panduan Karya Tulis Ilmiah [Online]. Tersedia: http://www.blogspot.com. [12 April 2015].





No comments:

Post a Comment