BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pembelajaran di sekolah pada umumnya cenderung
sangat teoretik dan tidak terkait dengan lingkungan dimana anak berada.
Akibatnya peserta didik tidak mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah
untuk memecahkan masalah kehidupan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu diperlukan langkah-langkah penyempurnaan yang mendasar
konsisten dan sistematik, serta pendidikan perlu dikembalikan pada prinsip
dasarnya yaitu sebagai upaya untuk memanusiakan manusia, serta dapat
mengembangkan potensi dasar peserta didik agar berani menghadapi masalah yang
terjadi tanpa rasa tertekan, mampu dan senang meningkatkan fitrahnya sebagai
khalifah di muka bumi. Pendidikan juga diharapkan mampu mendorong peserta didik
untuk memelihara diri sendiri, serta meningkatkan hubungan dengan tuhan yang
Maha Esa,masyarakat dan lingkungannya. Maka dari itu bahwa sangat diperlukan
pola pendidikan yang dengan sengaja dirancang untuk membekali peserta didik
dengan kecakapan hidup,yang secara integratif memadukan kecakapan generik dan
spesifik untuk memecahkan dan mengatasi problema kehidupan. Pendidikan harus
fungsional dan jelas manfaatnya bagi peserta didik,sehingga tidak sekedar
merupakan penumpukkan pengetahuan yang tidak bermakna,tetapi pendidikan harus
diarahkan untuk kehidupan anak didik dan tidak berhenti pada penguasaan materi
pelajaran saja.
Berdasarkan
permasalahan diatas, makalah ini akan membahas tentang konsep dasar
pendidikan kecakapan hidup yang meliputi pengertian,tujuan,manfaat pendidikan
kecakapan hidup, prinsip pendidikan kecakapan hidup,klasifikasi,dan
pengembangan pembelajaran kecakapan hidup.
B.
Rumusan
Masalah
Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar pendidikan kecakapan
hidup?
2. Bagaimana prinsip pendidikan kecakapan hidup?
3. Bagaimana klasifikasi pendidikan kecakapan
hidup?
4. Bagaimana pengembangan pembelajaran pendidikan kecakapan hidup ?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang akan di
bahas, tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui bagaimana konsep dasar pendidikan kecakapan hidup
2. Untuk
mengetahui bagaimana prinsip pendidikan kecakapan hidup
3. Untuk
mengetahui bagaimana klasifikasi pendidikan kecakapan hidup
4. Untuk
mengetahui bagaimana pengembangan pembelajaran pendidikan kecakapan hidup
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep Dasar
Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education )
1. Konsep Dasar Pendidikan Kecakapan Hidup
Depdiknas menyebutkan kecakapan
hidup menurut konsepnya, dapat dibagi
menjadi dua jenis utama,yaitu:
1) Kecakapan
hidup yang bersifat generik (generic life
skill/GLS)
Yaitu yang mencakup kecakapan personal
(personal skill/PS) dan kecakapan sosial (social skill/SS). Kecakapan personal
mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (self awareness) dan
kecakapan berpikir (thinking skill), sedangkan kecakapan sosial mencakup
kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerjasama(collaboration
skill).
2) Kecakapan
hidup spesifik (specific life skill/SLS)
Yaitu
kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu,yang mencakup
intelektual dan kecakapan vokasioanal. (vocational skill). Kecakapan akademik
terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan pemikiran, sehingga
mencakup kecakapan mengidentifikasi variabel dan hubungan antara satu dengan
lainnya (identifying variables and describing relationship among them),
kecakapan merumuskan hipotesis (constructing hypotheses), dan kecakapan
merancang dan melaksanakan penelitian (designing and implementing a research),
kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan
keterampilan motorik. Kecakapan vokasional mencakup vokasional dasar (basic
vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill).
Berdasarkan
konsep diatas, kecakapan hidup (life skill) adalah kemampuan dan keberanian
untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya. Pendidikan berorientasi
kecakapan hidup bagi peserta didik adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan
memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang warga
masyarakat maupun sebagai warga negara. Apabila hal tersebut dapat dicapai, maka
ketergantungan terhadap ketersediaan lapangan pekerjaan yang berakibat pada
meningkatnya angka pengangguran dapat diturunkan, yang berarti produktivitas
nasional akan meningkat secara bertahap.
2) Pengertian Pendidikan Kecakapan Hidup
Banyak pendapat dan literatur yang mengemukakan bahwa pengertian pendidikan
kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk bekerja (vokasional) tetapi
memiliki makna yang lebih luas. WHO (1997) mendefinisikan bahwa kecakapan hidup
sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku
positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan
tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif.
Barrie Hopson dan Scally mengemukakan bahwa “kecakapan hidup merupakan
pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki
kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok
maupun sistem dalam menghadapi situasi tertentu.
Sementara Brolin mengartikan lebih sederhana yaitu bahwa kecakapan hidup
merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang
mampu hidup mandiri. UU
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat (3)
disebutkan bahwa : Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan yang memberikan
kecakapan personal, sosial, intelektual, dan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.
Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup
merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali peserta didik
dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu
menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang di dalamnya termasuk fisik dan mental
serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta
didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan.
Pelaksanaan pendidikan kecakapan hidup bervariasi disesuaikan dengan
kondisi peserta didik,lingkungan sekitar dan kapasitas kemampuan sekolah
menyangkut kemampuan guru,sarana dan prasarana serta kondisi finansial. Pendiddikan
kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intra atau ekstrakulikuler
untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai dengan karakteristik,
emosional, dan spiritual dalam pengembangan diri, yang materinya menyatu pada
sejumlah mata pelajaran yang ada.
Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan
dan kebutuhan lingkungan agar peserta didik mengenal dan memiliki bekal dalam
menjalankan kehidupan di kemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut
menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak
berdiri sendiri.
3)
Tujuan
Pendidikan Kecakapan Hidup
Secara
umum tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah memfungsikan pendidikan sesuai
dengan fitrah, yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi
perannya di masa mendatang. Sedangkan secara khusus pendidikan kecakapan hidup
bertujuan untuk: (1) mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat
digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, (2) memberikan wawasan yang
luas mengenai pengembangan karier peserta didik,(3) memberikan bekal dengan
latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari,(4) memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran yang fleksibel dan kontekstual sesuai dengan prinsip pendidikan
berbasis luas,dan (5) mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada di
masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah.
Sedangkan
menurut Slamet PH bahwa tujuan utama pendidikan kecakapan hidup adalah
menyiapkan peserta didik agar yang bersangkutan mampu,sanggup,dan terampil
menjaga kelangsungan hidup dan perkembangan dimasa mendatang. Esensi dari
pendidikan kecakapan hidup adalah untuk meningkatkan relevansi pendidikan
dengan nilai-nilai kehidupan nyata,baik preservatif maupun progresif. Lebih
spesifiknya,tujuan pendidikan kecakapan hidup dapat dikemukakan sebagai
berikut. (1) memberdayakan aset kualitas batiniyah,sikap,dan perbuatan
lahiriyah peserta didik melalui pengenalan (logos),penghayatan (etos) dan
pengalaman (patos) nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga dapat digunakan
untuk menjaga kelangsungan hidup dan pengembangannya. (2) memberikan wawasan
yang luas tentang pengembangan karir yang dimulai dari pengenalan
diri,eksplorasi karir, dan penyiapan karir,(3) memberikan bekal dasar dan
latihan-latihan yang dilakukan secara benar mengenai nilai-nilai kehidupan
sehari-hari yang dapat memampukan peserta didik untuk berfungsi menghadapi
kehidupan masa depan yang sarat kompetisi dan kolaborasi sekaligus. (4)
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya sekolah melalui pendekatan manajemen
berbasis sekolah dengan mendorong peningkatan kemandirian sekolah,pasrtisipasi
stakeholders, dan fleksibilitas pengelolaan sumber daya sekolah,(5)
memfasilitasi peserta didik dalam memecahkan permasalahan kehidupan yang
dihadapi sehari-hari,misalnya kesehatan mental dan fisik,kemiskinan, kriminal, pengangguran,
lingkungan sosial dan fisik, narkoba, kekerasan, dan kemajuan iptek.
Tujuan khusus
pembelajaran kecakapan hidup ( life
skills) adalah:
1) Menyajikan
kecakapan berkomunikasi dengan menggunakan berbagai teknik yang memadai bagi
siswa
2) Mengembangkan
sikap dan perilaku yang sesuai dengan masyarakat masa kini dan memenuhi
kebutuhan dimasa mendatang
3) Mengembangkan
kemampuan membantu diri dan kecakapan hidup agar setiap siswa dapat mandiri
4) Memperluas
pengetahuan dan kesadaran siswa mengenai sumber-sumber dalam masyarakat
5) Mengembangkan
kecakapan akademik yang akan mendukung kemandirian setiap siswa
6) Mengembangkan
kecakapan pra-vokasional dan vokasional dengan memfasilitasi latihan kerja dan
pengalaman bekerja dimasyarakat
7) Mengembangkan
kecakapan untuk memanfaatkan waktu senggang dan melakukan rekreasi
8) Mengembangkan
kecakapan memecahkan masalah untuk membantu siswa melakukan pengambilan
keputusan masa kini dan masa depan.
Untuk
mencapai tujuan pendidikan kecakapan hidup, peran guru sangat penting sebagai
pelaksana kurikulum, fasilitator dan motivator bagi siswa melalui kegiatan
belajar mengajar disekolah sehingga siswa memiliki bekal kompetensi untuk
bekerja dan bermasyarakat dalam mengarungi kehidupan. Kurikulum sebagai
petunjuk untuk mencapai tujuan pembelajaran dan membawa peserta didik mencapai
kompetensi tertentu sesuai standar kompetensi yang ditetapkan.
4) Manfaat pendidikan kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidup
memberikan manfaat pribadi untuk peserta didik dan manfaat sosial untuk
masyarakat. Manfaat untuk peserta didik yaitu pendidikan kecakapan hidup dapat
meningkatkan kualitas berpikir, kualitas kalbu, dan kualitas fisik. Peningkatan
kualitas tersebut pada gilirannya akan dapat meningkatkan pilihan-pilihan dalam
kehidupan individu, misalnya karir, penghasilan, pengaruh, prestise, kesehatan
jasmani dan rohani, peluang, pengembangan diri, kemampuan kompetitif, dan
kesejahteraan pribadi.
Untuk masyarakat, pendidikan
kecakapan hidup dapat meningkatkan kehidupan yang maju dan madani dengan
indikator-indikator adanya: peningkatan kesejahteraan sosial, pengurangan
perilaku destruksif sehingga dapat mereduksi masalah-masalah sosial, dan pengembangan
masyarakat yang secara harmonis mampu memadukan nilai-nilai religi, teori,
solidaritas, ekonomi, kuasa dan seni (cita rasa).
B.
Prinsip Pelaksanaan
Pendidikan Kecakapan Hidup
Keempat dimensi kecakapan hidup secara berkelanjutan harus
dimiliki oleh peserta didik sejak TK hingga sekolah menengah, dan bahkan
perguruan tinggi sekalipun. Akan tetapi dalam praktik pengembangannya,
penekanan pendidikan kecakapan hidup tetap mempertimbangkan tingkat
perkembangan peserta didik sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan.
Kecakapan hidup pada TK dan sekolah dasar (SD) berbeda dengan sekolah menengah
pertama (SMP), demikian pula kecakapan hidup pada sekolah menengah pertama
berbeda dengan sekolah menengah atas (SMA), bergantung kepada tingkat
perkembagan psikologis dan fisiologis peserta didik. Gambar berikut ini
merupakan contoh dominasi pendidikan kecakapan hidup pada jenis/jenjang
pendidikan TK/SD/ SMP, SMA, dan SMK.
Dominasi Pendidikan Kecakapan Hidup
SMA SMK
TK/SD/SMP
C.
Klasifikasi
Pendidikan Kecakapan Hidup
Departemen pendidikan nasional
membagi kecakapan hidup (life skill) menjadi empat jenis,yaitu:
1.
Kecakapan personal (personal skills) mencakup (1) kesadaran diri dan (2) berpikir rasional. Kesadaran
diri merupakan tuntutan mendasar bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya di masa mendatang. Kesadaran diri dibedakan menjadi dua, yaitu: satu kesadaran
akan eksistensi diri sebagai makhluk Tuhan YME, makhluk sosial, dan makhluk
lingkungan, dua kesadaran akan potensi diri dan dorongan untuk mengembangkannya.
(1) Kesadaran diri difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk
melihat sendiri potret dirinya
Pada tataran yang lebih rendah peserta didik akan melihat dirinya
dalam hubungannya dengan lingkungan keluarga, kebiasaannya, kegemarannya, dan
sebagainya. Pada tataran yang lebih tinggi, peserta didik akan semakin memahami
posisi drinya di lingkungan kelasnya, sekolahnya, desanya, kotanya, dan
seterusnya, minat, bakat, dan sebagainya.
(2) Kecakapan berpikir
merupakan kecakapan dalam menggunakan rasio atau pikiran. Kecakapan ini
meliputi kecakapan menggali informasi, mengolah informasi, dan mengambil
keputusan secara cerdas, serta mampu memecahkan masalah secara tepat dan baik.
Pada jenjang pendidikan menengah (SMP dan SMA) ketiga kecakapan tersebut jauh
lebih kompleks ketimbang dengan tingkat sekolah dasar (SD). Sebagaimana
diketahui bahwa dalam kurikulum berbasis kompetensi (KBK), kemampuan berpikir
mengambil keputusan secara cerdas dan memecahkan masalah secara baik dan tepat
menjadi isu utama dalam pembelajaran kecakapan hidup pada peserta didik sekolah
menengah.
2.
Kecakapan sosial (social skills)
Kecakapan sosial dapat dipilah menjadi dua jenis
utama,yaitu (1) kecakapan berkomunikasi,dan (2) kecakapan bekerjasama.
(1) Kecakapan berkomunikasi
Kecakapan berkomunikasi
dapat dilakukan baik secara lisan maupun tulisan. Sebagai makhluk sosial yang
hidup dalam masyarakat tempat tinggal maupun tempat kerja, peserta didik sangat
memerlukan kecakapan berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam
realitasnya, komunikasi lisan ternyata tidak mudah dilakukan. Seringkali orang
tidak dapat menerima pendapat lawan bicaranya, bukan karena isi atau gagasannya
tetapi karena cara penyampaiannya yang kurang berkenan. Dalam hal ini
diperlukan kemampuan bagaimana memilih kata dan cara menyampaikan agar mudah
dimengerti oleh lawan bicaranya. Karena komunikasi secara lisan adalah sangat
penting, maka perlu ditumbuh kembangkan sejak dini kepada peserta didik. Lain
halnya dengan komunikasi secara tertulis. Dalam hal ini diperlukan kecakapan
bagaimana cara menyampaikan pesan secara tertulis dengan pilihan kalimat,
kata-kata, tata bahasa, dan aturan lainnya agar mudah dipahami orang atau
pembaca lain.
(2)
Kecakapan bekerjasama
Bekerja dalam kelompok atau tim merupakan suatu
kebutuhan yang tidak dapat dielakkan sepanjang manusia hidup. Salah satu hal
yang diperlukan untuk bekerja dalam kelompok adalah adanya kerjasama. Kemampuan
bekerjasama perlu dikembangkan agar peserta didik terbiasa memecahkan masalah
yang sifatnya agak kompleks. Kerjasama yang dimaksudkan adalah bekerjasama
adanya saling pengertian dan membantu antar sesama untuk mencapai tujuan yang
baik, hal ini agar peserta didik terbiasa dan dapat membangun semangat
komunitas yang harmonis.
3.
Kecakapan Akademik (academic skills)
Kecakapan akademik seringkali
disebut juga kecakapan intelektual atau kemampuan berpikir ilmiah yang pada
dasarnya merupakan pengembangan dari kecakapan berpikir secara umum, namun
mengarah kepada kegiatan yang bersifat keilmuan. Kecakapan ini mencakup antara
lain yaitu kecakapan mengidentifikasi variabel, menjelaskan hubungan suatu
fenomena tertentu,merumuskan hipotesis,merancang dan melaksanakan penelitian.
Untuk membangun kecakapan-kecakapan tersebut diperlukan pula sikap
ilmiah,kritis, obyektif, dan transparan.
4.
Kecakapan Vokasional (vocational skills)
Kecakapan ini seringkali disebut
dengan kecakapan kejuruan, artinya suatu kecakapan yang dikaitkan dengan bidang
pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat atau lingkungan peserta didik.
Kecakapan vokasional lebih cocok untuk peserta didik yang menekuni pekerjaan
yang mengandalkan keterampilan psikomotorik daripada kecakapan berpikir ilmiah.
Namun bukan berarti peserta didik SMP dan SMA
tidak layak untuk menekuni bidang kejuruan seperti itu. Misalnya
merangkai dan mengoprasikan komputer. Kecakapan vokasional memiliki dua
bagian,yaitu : kecakapan vokasional dasar dan kecakapan vokasional khusus yang
sudah terkait dengan bidang pekerjaan tertentu seperti halnya pada peserta
didik di SMK. Kecakapan dasar vokasional bertalian dengan bagaimana peserta
didik menggunakan alat sederhana, misalnya: obeng, palu, melakukan gerak
dasar,dan membaca gambar sederhana. Kecakapan ini terkait dengan sikap taat
asas, presisi, akurasi, dan tepat waktu yang mengarah kepada perilaku
produktif. Sedangkan vokasional khusus hanya diperlukan bagi mereka yang akan
menekuni pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Misalnya pekerja montir, apoteker,
tukang, tehnisi, atau meramu bagi yang menekuni pekerjaan tata boga, dan
sebagainya.
D.
Pengembangan Pembelajaran
Pendidikan Kecakapan Hidup
Keberhasilan pelaksanaan pendidikan
kecakapan hidup sangat ditentukan oleh program atau rancangan yang disusun
sekolah dan kreativitas guru dalam merumuskan dan menentukan metode
pembelajarannya.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam penyusunan program
pembelajaran sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi standar
kompetensi dan kompetensi dasar
2. Mengidentifikasi bahan kajian
atau materi pembelajaran
3. Mengembangkan indikator
4.Mengembangkan
kegiatan pembelajaran yang bermuatan kecakapan
hidup
5.
Menentukan bahan,alat
atau sumber yang digunakan
6.
Mengembangkan alat
penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut konsepnya, pendidikan kecakapan hidup dapat
dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:Kecakapan hidup yang bersifat generik (generic life skill/GLS) dan Kecakapan
hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Pengertian pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara
praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan
hidup dan kehidupan. Secara umum tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah
memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrah, yaitu mengembangkan potensi
peserta didik dalam menghadapi perannya di masa mendatang.
Prinsip
pendidikan kecakapan hidup yaitu keempat
dimensi kecakapan hidup secara berkelanjutan harus dimiliki oleh peserta didik,
pada jenjang SMA lebih menekankan pada kecakapan akademik,SMK lebih menekankan
pada kecakapan vokasional,sedangkan TK,SD,SMP lebih menekankan pada kecakapan
generik.
Klasifikasi pendidikan kecakapan hidup dibagi menjadi empat
yaitu, pertama Kecakapan personal (personal skills) mencakup kesadaran diri dan berpikir rasional. Kedua Kecakapan
sosial mencakup kecakapan berkomunikasi,dan kecakapan bekerjasama. Ketiga
kecakapan akademik (academic skills), Keempat kecakapan vokasional (vocational
skills).
Pengembangan pembelajaran pendidikan
kecakapan hidup sangat ditentukan oleh program atau rancangan yang disusun sekolah
dan kreativitas guru dalam merumuskan dan menentukan metode pembelajarannya.
B. Saran
Sebaiknya guru dan calon guru dalam upaya menunjang keberhasilan siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pendidikan kecakapan hidup (life skill), hendaknya tetap ada komunikasi antara guru dan siswa, dimana guru dapat memberikan arahan atau motivasi untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki dalam dirinya, sehingga adanya keberanian dalam mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimilikinya serta dapat menjadikan bekal dalam kehidupannya kelak.
DAFTAR
PUSTAKA
Depdiknas.(2012).”Pengembangan model pendidikan kecakapan hidup”.Pusat Kurikulum
Balitbang Depdiknas,6-13.
Irvan.(2012).Pendidikan Kecakapan Hidup.(Online).Tersedia:
http://irvan-solitario.blogspot.co.id/2011/12/pendidikan-kecakapan-hidup.html.(21 November 2015)
Mufidatul.(2012).Pendidikan Kecakapan Hidup.(Online).Tersedia:
http://www.infodiknas.com/pendidikan-kecakapan-hidup-konsep-dasar-2.html. (21 November 2015).
Nadriyah Rosidatun.(2012).Pengembangan Kecakapan Hidup.(Online).Tersedia:
http://rossypunya.blogspot.co.id/2012/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html(21 November 2015).