Friday, 14 April 2023

PENTINGNYA GURU MENGUASAI MANAJEMEN KELAS UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN

 

BAB 1

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Di dalam kelas guru malaksanakan dua kegiatan pokok yaitu kegiatan mengajar dan kegiatan mengelola kelas. Kegiatan mengajar pada hakikatnya adalah proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa. Semua komponen pengajaran yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar-mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelum pengajaran dilaksanakan.

Pengelolaan kelas tidak hanya berupa pengaturan kelas, fasilitas fisik dan rutinitas. Kegiatan pengelolaan kelas dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan suasana dan kondisi kelas. Sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

1.2  Rumusan Masalah

1.      Bagaimana guru melakukan kegiatan manajemen kelas untuk meningkatkan kualitas pendidikan?

1.3 Tujuan

1.      Untuk mengetahui guru melakukan kegiatan manajemen kelas untuk meningkatkan kualitas pendidikan?

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

 

2.1  Pengertian Manajemen Kelas

Manajemen berasal dari kata dalam bahasa inggris “management”, dengan kata kerja “to manage” yang secara umum berarti mengurusi, mengemudikan, mengelola, menjalankan, membina atau memimpin; kata benda “Management”, dan manage” berarti orang yang melakukan kegiatan manajemen.

Kelas dalam perspektif pendidikan dapat dipahami sebagai sekelompok peserta didik yang berada pada waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama, serta bersumber dari guru yang sama.

Menurut Mulyasa (2006:91) manajemen kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikannya jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.

Menurut Nawawi (Djamrah 2006:177) menyatakan bahwa manajemen kelas dapat diartikan sebagai kemampuan guru dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah.

Dari berbagai uraian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan manajemen kelas adalah usaha sadar untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengaktualisasikan serta melaksanakan pengawasan serta supervisi terhadap program dan kegiatan yang ada di kelas sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung secara sistematis, efektif, dan efisien segala potensi peserta didik mampu dioptimalkan.

2.2  Prinsip-prinsip Manajemen Kelas

Prinsip-prinsip manajemen kelas yang dikembangkan oleh Djamrah (2006:185) terdiri dari:

 

 

1.      Hangat dan Antusias

Hangat dan antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar.guru yang hangat dan akrab dengan anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada aktivitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.

2.      Tantangan

Penggunaan kata-kata, tindakan, cara kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan munculnya tingkah laku yang menyimpang.

3.      Bervariasi

Penggunaan alat atau media atau alat bantu, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru dan anak didik mengurangi munculnya gangguan, kevariasian dalam penggunaan media merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang efektif.

4.      Keluwesa

Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan iklim belajar mengajar yang efektif.

5.      Penekanan pada hal-hal yang positif

Pada dasarnya, dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal-hal yang positif, dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penguatan yang positif, dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.

6.      Penanaman disiplin diri

Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu, guru sebaiknya selalu mendorong anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengenai pengendalian diri dan pelaksanaan tanggung jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila ingin anak didiknya iku disiplin berdisiplin dalam segala hal.

2.3  Tujuan Manajemen Kelas

1.      Memudahkan kegiatan belajar bagi peserta didik.

2.      Mengatasi hambatan-hambatan interaksi dalam kelas.

3.      Mengatur berbagai fasilitas belajar.

4.      Membina dan membimbing peserta didik sesuai budaya dan latar belakang peserta didik.

5.      Mengenali dan mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik.

6.      Menciptakan rasa sosial yang baik di dalam kelas.

7.      Membantu siswa dapat belajar dengan tertib.

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

3.1  Pentingnya Guru Menguasai Manajemen Kelas untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Manajemen sangat penting untuk diimplementasikan dalam kegiatan di dalam kelas. Kebutuhan terhadap manajemen di kelas, bukan hanya karena kebutuhan akan efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran melalui pengoptimalan fungsi kelas, namun lebih dari itu, manajemen di dalam kelas merupakan respon terhadap semakin meningkatnya tuntutan peningkatan kualitas pendidikan yang dimulai dari ruang kelas. Di ruang kelas, guru dituntut untuk mampu menghasilkan peserta didik yang utuh, sesuai dengan fungsi pendidikan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Kedudukan guru sebagai tenaga profesional mempunyai visi terwujudnya penyelenggaraan pembelajaran sesuai dengan prinsip profesionalisme untuk memenuhi hak yang sama bagi setiap warga negara dalam memperoleh pendidikan yang bermutu.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, hendaknya guru mempunyai beberapa aspek sebagai berikut:

3.1.1        Keterampilan Dasar Mengajar Guru

1.      Keterampilan Bertanya

Keterampilan bertanya sangat penting dikuasai oleh seorang guru karena hampir pada setiap kegiatan pembelajaran guru mengajukan pertanyaan dan kualitas pertanyaan guru menentukan kualitas jawaban yang diberikan peserta didik. Dengan menerapkan keterampilan bertanya yang efektif dan efisien dalam proses pembelajaran guru dapat meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berpikir, memperoleh dan memperluas pengetahuan serta meningkatkan motivasi peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran.

Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen dasar yang perlu diterapkan dalam mengajukan segala jenis pertanyaan. Keterampilan bertanya dasar mempunyai beberapa komponen yang harus dikuasai dan dipahami guru dalam upaya pencapaian tujuan mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah:

a.       Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata yang dipahami peserta.

b.      Memberikan acuan yang memungkinkan peserta memakai serta mengolah informasi itu untuk menemukan jawaban pertanyaan dan membantu anak tetap mengarahkan pikirannya pada tema pembelajaran.

c.       Memusatkan perhatian, pertanyaan yang diajukan biasanya menggiring pada persoalan atau pokok bahasan.

d.      Memindahan giliran, cara ini dapat mempertinggi perhatian dan interaksi antar peserta didik karena tiap peserta didik harus memperhatikan jawaban temannya.

e.       Penyebaran pertanyaan dilakukan untuk melibatkan peserta sebanyak-banyaknya dalam kegiatan pembelajaran.

f.       Pemberian waktu berpikir perlu diberikan beberapa detik agar peserta mempunyai kesempatan untuk berpikir sebelum seorang peserta diminta untuk menjawabnya.

2.      Keterampilan Memberi Penguatan

Tujuan pemberian penguatan dalam kegiatan pembelajaran antara lain:

a.       Meningkatkan perhatian peserta didik.

b.      Membangkitkan dan memelihara motivasi peserta didik.

c.       Memudahkan mereka belajar.

d.      Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku yang kurang positif serta.

e.       Mendorong munculnya tingkah laku yang positif dan produktif.
Penguatan dapat diberikan dalam bentuk berikut:

a.       Verbal, yaitu berupa kata-kata atau kalimat pujian, seperti: bagus, tepat sekali, hebat atau ”pekerjaanmu rapi sekali”.

b.      Non verbal, misalnya berupa mimik dan gerakan badan, bergerak mendekati, dengan sentuhan, anggukan, token (pemberian sesuatu dengan simbol atau benda-benda kecil) dan kegiatan yang menyenangkan.

3.      Keterampilan Melakukan Variasi

Variasi dalam kegiatan pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi peserta didik didik serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan. Manfaat keterampilan mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran diantaranya sebagai berikut:

a.       Menimbulkan dan meningkatkan perhatian.

b.      Memberi kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan eksplorasi tentang hal-hal baru.

c.       Memupuk tingkah laku yang positif bagi guru dan sekolah dengan berbagai cara pembelajaran yang lebih hidup.

d.      Memberi kesempatan pada peserta didik memperoleh dan mengikuti kegiatan belajar dengan cara yang disenanginya.

e.       Lebih meningkatkan keterlibatan peserta didik dengan kegiatan pembelajaran yang menarik dan terarah.

Komponen-komponen dalam keterampilan mengadakan variasi adalah sebagai berikut:

a.       Variasi dalam gaya mengajar guru

b.      Variasi dalam penggunaan media dan bahan belajar

c.       Variasi pola interaksi dan kegiatan peserta didik

4.      Keterampilan Menjelaskan

Menjelaskan merupakan aktivitas yang paling sering dilakukan oleh guru dalam menyampaikan informasi. Dalam kegiatan pembelajaran, menjelaskan berarti mengorganisasikan materi pembelajaran dalam tata urutan yang terencana secara sistematis sehingga dengan mudah dapat dipahami oleh peserta didik. Keterampilan menjelaskan mutlak perlu dimiliki oleh para guru.

5.      Keterampilan Memimpin Diskusi Kelompok Kecil

Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan tujuan berbagi pengalaman atau informasi, mengambil keputusan atau memecahkan suatu masalah.

Penggunaan kelompok kecil dalam kegiatan pembelajaran memungkinkan peserta didik untuk:

a.       Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah.

b.      Meningkatkan pemahaman.

c.       Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

d.      Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi.

e.       Membina kerja sama dan bertanggung jawab.

Komponen keterampilan yang perlu dimiliki oleh pemimpin diskusi kelompok kecil (guru) adalah:

a.       Memusatkan perhatian peserta didik

b.      Memperjelas masalah atau urun pendapat.

c.       Menganalisis pandangan peserta didik.

d.      Meningkatkan partisipasi peserta didik.

e.       Menyebarkan kesempatan berpartisipasi.

f.       Menutup diskusi (merangkum hasil diskusi, tindak lanjut, mengajak peserta untuk menilai hasil diskusi)

6.      Keterampilan Mengelola Kelas

Keterampilan mengelola kelas adalah keterampilan dalam menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang optimal guna terjadinya proses pembelajaran yang selalu serasi dan efektif.

Komponen keterampilan mengelola kelas yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah sebagai berikut.

a.       Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan belajar yang optimal yang dapat dilakukan dengan cara:

1)      Menunjukkan sikap tanggap.

2)      Membagi perhatian secara visual dan verbal.

3)      Memusatkan perhatian kelompok.

4)      Memberi petunjuk yang jelas.

5)      Menegur secara bijaksana (tegas dan jelas bukan berupa ocehan/peringatan) dan membuat aturan.

6)      Memberikan penguatan bila perlu.

b.      Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal. Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap respon peserta didik yang berkelanjutan, seperti: adil, menandai dan menghentikan perilaku yang menyimpang, memberi penguatan. Beberapa prinsip yang perlu diingat dalam menerapkan keterampilan mengelola kelas, yaitu:

1)      Kehangatan dan keantusiasan dalam melaksanakan pembelajaran dapat menciptakan iklim kelas yang menyenangkan.

2)      Penggunaan kata-kata atau tindakan yang dapat menantang peserta didik untuk berpikir.

3)      Penggunaan berbagai variasi yang dapat menghilangkan kebosanan.

4)      Keluwesan guru dalam melaksanakan pembelajaran perlu ditingkatkan.

5)      Penekanan pada hal-hal yang positif, penanaman disiplin diri sendir

3.1.2        Kegiatan dalam Manajemen Kelas

Dalam manajemen kelas, guru melakukan sebuah proses atau tahapan kegiatan yang dimulai dari merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi, sehingga apa yang dilakukannya merupakan satu kesatuan yang utuh dan saling terkait.

Kegiatan dalam manajemen kelas meliputi dua kegiatan yang secara garis besar terdiri dari:

1.      Pengaturan Peserta Didik

Peserta didik adalah orang yang melakukan kegiatan atau aktivitas di kelas yang ditempatkan sebagai objek dan arena perkembangan ilmu pengetahuan dan kesadaran manusia, maka peserta didik bergerak kemudian menduduki sebagai subjek. Artinya peserta didik bukan barang atau objek yang hanya dikenai akan tetapi juga objek yang memiliki potensi dan pilihan untuk bergerak.

Pergerakan yang terjadi dalam konteks pencapaian tujuan tidak sembarang, artinya dalam hal ini fungsi guru tetap memiliki proporsi yang besar untuk dapat membimbing, mengarahkan, serta memandu setiap aktivitas yang harus dilakukan peserta didik. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memperoleh posisi dalam belajar yang sesuai dengan minat dan keinginannya.

2.      Pengaturan Fasilitas

Aktivitas yang dilakukan oleh guru maupun peserta didik di dalam kelas sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi fisik lingkungan kelas. Oleh karena itu, lingkungan fisik kelas berupa sarana dan prasarana harus dapat memenuhi dan mendukung interaksi yang terjadi di ruang kelas, sehingga harmonisasi kehidupan di kelas dapat berlangsung dengan baik.

Kriteria minimal yang perlu diciptakan di kelas adalah aman, memiliki nilai estetis, bersih, sehat, dan nyaman, selain itu fasilitas yang ada di kelas dapat diatur dengan baik sehingga dapat memiliki nilai guna ynag optimal.

Pengaruk fisik di kelas diarahkan untuk meningkatkan efektifitas belajar peserta didik sehingga peserta didik merasa senang, nyaman, aman, dan belajar dengan baik. Pengaturan peserta didik dan fasilitas kelas dapat dilihat dalam gambar di bawah ini.




 


BAB IV

KESIMPULAN

 

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan, guru hendaknya memahami aspek-aspek penting dalam manajemen kelas serta mempunyai keterampilan dasar mengajar sehingga tujuan pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan begitu kualitas pendidikan akan semakin meningkat dan menghasilkan peserta didik yang utuh, sesuai dengan fungsi pendidikan dalam undang-undang  sistem pendidikan nasional.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Karwati, Euis dan Priansa, D.J. (2014). Manajemen Kelas. Bandung: Alfabeta.

No comments:

Post a Comment