BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Laporan
Buku atau Resensi Laporan buku adalah laporan yang menjelaskan tentang baik
atau buruknya sebuah buku namun tidak bersifat menghakimi seperti kritik. Laporan buku juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan
pemahaman terhadap isi sebuah buku. Resensi
buku berisi identitas buku, pokok-pokok isi buku, dan penilaian tentang
kelebihan dan kekurangan buku. Yang lebih jelasnya dalam laporan buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan
diikuti dengan pendapat terhadap isi buku. Uraian isi pokok buku memuat ruang
lingkup permasalahan yang dibahas pengarang, cara pengarang menjelaskan dan
menyelesaikan permasalahan, konsep dan teori yang dikembangkan, serta
kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau
resensi sangat bermanfaat untuk mengetahui isi buku selain itu, akan
tahu mengenai kekurangan dan kelebihan dari isi buku yang telah dibaca. Untuk
itu, kami harapkan kepada pembaca agar mengetahu dan memahami mengenai laporan buku atau resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut
dengan baik dan bukan hanya sekedar membaca
sekilas buku tersebut melainkan
dapat memahami apa yang ada dalam buku tersebut secara mendalam.
B.
Rumusan masalah
1. Apa
pengertian dari laporan buku?
2. Apa
dan bagaimana karakteristik laporan buku?
3. Apa
jenis-jenis laporan buku dan jenjang pendidikan?
4. Bagaimana
sistematika dalam membuat laporan buku?
5. Bagaimana
contoh dari laporan buku?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari laporan buku
2. Untuk
mengetahui karakteristik laporan buku
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis laporan buku dan
jenjang pendidikan
4. Untuk
mengetahui sistematika dalam membuat
laporan buku
5. Untuk
mengetahui contoh dari laporan buku
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Laporan Buku
Laporan Buku atau Resensi Laporan buku adalah
laporan yang menjelaskan tentang baik atau buruknya sebuah buku namun tidak
bersifat menghakimi seperti kritik. Dalam bahasa Latin resensi atau recensie artinya “melihat
kembali, menimbang atau menilai”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
resensi memiliki arti pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku.
Tindakan meresensi memiliki arti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi
buku, membahas atau mengkritik buku. Jadi, resensi ialah ulasan atau penilaian
atau pembicaraan mengenai buku, baik non fiksi maupun fiksi/suatu karya sastra
(cerpen, novel, drama/film, puisi).
Dalam laporan ini penulis boleh mengutip beberapa bagian
dari buku tersebut sebagai penguat atas pendapatnya. Kunci:
1. Ada
buku yang diresensi
2. Mengemukakan
isi buku secara objektif
3. Memberi
komentar terhadap isi buku tersebut
Keterampilan menulis resensi merupakan salah satu
keterampilan menulis yang patut ditekuni. Resensi buku disebut juga tinjauan
buku, timbangan buku, dan bedah buku. Resensi juga termasuk karangan yang
bersifat factual informative, dan termasuk kedalam rumpun ulasan. Resensi
adalah suatu tulisan atau tulisan mengenai nilai sebuah karya atau buku.
Resensi bertujuan untuk menyampaikan kepada pembaca apakah sebuah buku atau
hasil karya mempunyai nilai-nilai kebermanfaatan yang berguna bagi pembaca atau
masyarakat.
Dalam resensi, penulis harus menyampaikan dua hal
penilaian atau pertimbangannya, yakni nilai literer dan manfaat untuk hidup.
Nilai literer merupakan kandungan isi buku secara factual dan informative
sedangkan nilai kebermanfaatan merupakan hasil interpretasi penulis resensi
terhadap isi buku. Seseorang yang telah mampu menulis resensi berarti ia
memiliki pengetahuan yang luas. Dengan pengetahuannya, ia mampu mengupas,
membahas, dan memberikan penilaian terhadap sebuah buku, baik ilmiah maupun
nonilmiah. Melalui tulisan resensi, kita mendapat informasi awal mengenai buku
yang layak untuk dibaca.
Resensi buku berisi identitas buku, pokok-pokok isi
buku, dan penilaian tentang kelebihan dan kekurangan buku. Meresensi buku tidaklah mudah karena memerlukan
karena memerlukan ketelitian dan keakuratan analisis. Secara terinci, resensi
berisi hal-hal berikut ini.
1. Jenis
buku (keagamaan, tarikh, fiksi, dan lain-lain)
2. Pokok
pembicaraan (topik umum)
3. Aspek
khusus yang dibahas dan tujuan pengarang
4. Tema
atau tesis buku (pendirian atau tafsiran pokok pengarang tentang aspek khusus
yang dibahasnya)
5. Teknik
dan struktur penyajian tulisan
6. Gaya
menulis
7. Hal
ihwal pengarang: asal-usul, reputasi, pendidikan, latar belakang, penulisan
buku, karya-karyanya dan sebagainya.
8. Sasaran
buku atau pembaca buku yang dituju
9. Ringkasan
isi buku: argumen-argumen utama, alasan-alasan utaa dan sebagainya, yang
mendukung pendirian atau pendapat penulis resensi dalam memberikan penilaian atau pertimbangannya.
Fakta-fakta tersebut harus dikemukakan secara jujur dan lugas.
Setelah penulis resensi melaporkan dan menanggapi
isi buku. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan penilaian terhadap manfaat
buku bagi pembaca atau masyarakat secara umum yang dituju oleh buku tersebut.
untuk itu, penulis resensi pun perlu memilih buku sebagai bahan untuk
diresensi. Penulis resensi hendaknya jeli dalam mengetahui kebutuhan masyarakat
terhadap buku-buku.
Resensi ialah tulisan yang isinya menimbang atau
menilai sebuah karya yang dikarang atau dicipta orang lain. Resensi itu asal
katanya dari bahasa Belanda recensie. Dalam bahasa Inggris, padanan katanya
adalah istilah review (ini juga berasal dari bahasa Latin: revidere; re
“kembali”, videre “melihat”). Karya yang dinilai dalam tulisan resensi meliputi
buku, film, teater, lagu, dan semacamnya.
Tujuan Resensi
1. Memberikan
informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak
dan terungkap dalam suatu karya
2. Memberikan
gambaran kepada masyarakat apakah karya yang diresensi itu merupakan suatu
karya yang bermutu atau tidak.
3. Memberikan
gambaran kepada masyarakat apakah buku itu layak untuk dibaca.
B.
Karakteristik Laporan Buku
Suatu
laporan buku memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Merupakan
hasil telaahan dan analisis penulisan atas suatu buku dalam sebuah buku
2. Menunjukkan
pemahaman penulis terhadap buku yang telah ditelaahnya
3. Mendemonstrasikan
kemampuan penulis dalam memberikan gagasan yang berkaitandengan isi buku yang di telaahnya
4. Ditulis
dalam bahasa indonesia yang baik dan benar
5. Jumlah halaman tidak terbatas karena di sesuaikan
dengan volume buku yang telah di telaahnya
C.
Jenis-Jenis Laporan Buku
Saryono
(1997:61—63) membagi resensi buku berdasarkan sudut pandang atau sudut
tinjauannya. Sudut pandang atau sudut tinjauannya yang digunakan adalah resensi
berdasarkan media atau forum atau sajiannya dan resensi berdasarkan isi resensi
atau isi sajiannya. Berdasarkan media atau forumnya, resensi buku dibagi
menjadi (1) resensi ilmiah dan (2) resensi ilmiah populer.
Hal
yang membedakan kedua resensi tersebut adalah bahasa dan tata cara penulisan
yang digunakan. Dalam resensi ilmiah digunakan tata cara keilmuan tertentu,
menggunakan rujukan atau acuan, dan bahasa resmi dan baku serta yang dipaparkan
selengkap-lengkapnya. Sementara itu, resensi ilmiah populer tidak mengguakan
rujukan atau acuan tertentu. Selain itu, isi resensi seringnya hanya memaparkan
bagian-bagian yang menarik saja. Penyajiannya pun tidak terlalu tunduk pada
bahasa resmi atau baku.
Berdasarkan
isi sajian atau isi resensinya, resensi buku digolongkan menjadi (1) resensi
informatif, (2) resensi evaluatif, dan (3) resensi informatif-evaluatif.
Resensi informatif hanya berisi informasi tentang hal-hal penting dari suatu
buku. Pada umumnya, isi resensi informatif hanya ringkasan dan paparan mengenai
apa isi buku atau hal-hal yang bersangkutan dengan suatu buku.
Resensi
evaluatif lebih banyak menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku atau
hal-hal yang berkaitan dengan buku. Informasi tentang isi buku hanya disajikan
sekilas saja, bahkan kadang-kadang hanya dijadikan ilustrasi. Sementara itu,
resensi informatif-evaluati f merupakan perpaduan dua jenis resensi tersebut.
Resensi jenis ini di samping menyajikan semacam ringkasan buku atau hal-hal
penting yang ada di buku juga menyajikan penilaian peresensi tentang isi buku.
Resensi jenis ketigalah yang dapat dikatakan paling ideal karena bisa
memberikan laporan dan pertimbangan secara memadai.
Selain
jenis resensi di atas, masih terdapat jenis resensi yang lain. Hal ini
diungkapkan oleh Samad (1997) yang membagi resensi menjadi dua jenis, yaitu
resensi buku nonsastra dan resensi buku sastra. Dilihat dari namanya, jenis
yang pertama pastilah membahas, memaparkan, dan menilai buku-buku nonsastra.
Resensi buku nonsastra bisa disajikan secara informatif, evaluatif atau
informatif-evaluatif. Meresensi buku sastra hampir menyerupai dengan
mengapresiasi karya sastra. Hal ini disebabkan materi atau unsur-unsur yang
membangun karya sastra berbeda dengan buku nonfiksi.
Di
dalam buku sastra (karya sastra) terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Kedua hal inilah yang menjadi sorotan utama dalam menilai buku sastra. Dalam
meresensi buku sastra, seorang peresensi harus bisa menyimak nilai kehidupan
yang termuat dalam karya sastra tersebut. Seorang peresensi juga harus dapat
menyampaikan dua lapisan penilaian atau pertimbangan, yakni nilai literer dan
manfaat untuk hidup. Nilai literer terungkap dari kegiatan mengapresiasi karya
sastra tersebut dan manfaat untuk hidup terungkap dari apresiasinya atas kebutuhan
masyarakat.
D.
Sistematika Resensi
Pada
dasarnya sistematika resensi adalah sebagi berikut :
1. Cantumkan
tema atau judul karya yang diresensi
2. Cantumkan
nama pengarang, judul karya, penerbit, tempat terbit, jumlah bab, dan jumlah
halaman
3. Kemukakan
sistematika, bahasa, ringkasan karya yang diresensi
4. Jelaskan
kulitas karya yang diresensi dan kekuatan elemahannya serta perbedaannya dengan
karya sejenis yang sudah ada
5. Sampaikan pendapat dan simpulan penulis
resensi secara pribadi
6. Tuliskan
identitas si penulis resensi
Format
Resensi
Judul
resensi
Data/Identitas
karya sastra
Sinopsis
karya sastra
Kekurangan
& kelebihan
Penutup
Syarat-syarat
menulis resensi
a. Ada data buku, meliputi
nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
b. Pendahuluannya berisi
perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang
berhubungan dengan tema atau isi.
c. Ada ulasan singkat
terhadap buku tersebut.
d. Harus bermanfaat dan
kepada siapa manfaat itu ditujukan
Komponen
yang dapat dibahas dalam menyusun resensi novel
a. Tema
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah tema dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
b. Alur Cerita
Bagaimana
peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang
digunakan pengarang? Apakah ada pembaruan susunan peristiwa dalam cerita itu?
c. Penokohan
Bagaimana pengarang
memberi (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya? Bagaimana sifat
tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
d. Sudut Pandang
Sudut pandang apa yang
dipakai pengarang untuk menyampaikan cerita? Adakah keunikan sudut pandang dalam
cerita?
e. Latar Cerita
Bagaimana latar cerita
digunakan? Apakah latar ceritanya
cocok
dengan peristiwa?
f. Nilai-nilai
Nilai-nilai apakah yang
dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai baru yang dikembangkan?
g. Bahasa dan Gaya Cerita
Bagaimana bahasa yang
digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor, serius, atau
sinisme?
h. Pengarang
Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya?
Bagaimana kreativitasnya?
Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya?
Bagaimana kreativitasnya?
Langkah-langkah yang perlu
dilakukan dalam menulis resensi buku (novel)
a. Tahap Persiapan meliputi:
1) Membaca contoh-contoh resensi
2) Menentukan buku yang akan diresensi.
b. Tahap
Pengumpulan Data meliputi:
1) Membaca buku yang akan
diresensi
2) Menandai bagian-bagian
yang akan dijadikan kutipan sebagai data meliputi hal-hal yang menarik dan
tidak menarik dari buku (novel) yang diresensi
3) Mencatat data-data
penulisan resensi yang telah diperoleh melalui membaca buku yang diresensi.
c. Tahap Penulisan
meliputi:
1) Menuliskan identis buku
2) Mengemukakan isi buku (sinopsis novel dan
unsur-unsur intrinsik lainnya )
3) Mengemukakan kelebihan dan kekurangan buku (novel)
baik dari segi isi maupun bahasa
4) Merevisi resensi dengan memperhatikan susunan
kalimatnya, kepaduan paragrafnya, diksinya, ejaan dan tanda
bacanya.
5) Membuat judul resensi.
E. Contoh Resensi
LAPORAN BUKU FIKSI TENTANG CERITA ANIMORPHS
1. Identitas Buku
a. Judul : Animorphs
b. Pengarang : K.A. Aplegate
c. Kota/
Tahun terbit : Jakarta,2003
d. Penerbit : PT Gramedia
Pustaka Utama
e. Cetakan : XVII ( tujuh
belas )
f. Jumlah
Halaman : 152 Halaman
g. Dipersembahkan
kepada : Semua pembaca
h. Format
Perwajahan
1) Format Perwajahan Depan :
Bagian depan
didominasi oleh warna Hijau kebiruan, dan judul buku Animorphs terletak diatas
dengan tulisan indah berwarna Hijau. Terdapat gambar wanita cantik berubah
menjadi seekor cumi cumi. Nama pengarang terletak di bawah judul buku tersebut,
terdapat juga tulisan dibagian paling bawah berwarna putih.
2) Format perwajahan belakang
Bagian
belakang terdapat ringkasan tentang isi buku tersebut dengan warna tulisan
berwarna putih dan bagian belakang di dominasi warna hijau kebiruan, di sudut
kanan bawah terdapat kode produksi buku tersebut, dan disudut kiri bawah
terdapat tempat penerbitan dan alamat terbitnya, serta nomor telepon
penerbitnya.
LAPORAN ISI BUKU
1. SINOPSIS
Namaku,
Rachel aku tinggi , rambutku pirang. Aku mencoba menjadi anak yang normal.
Menurut ku keselamatan selalu yang utama bagiku. Aku takkan mengatakan nama kluarga
atau dimana tempat tinggalku. Karena itu akan membuat ku dan teman-teman ku
terbunuh.
Bukannya, kami tidak akan melawan, tentu
saja tapi saja….
Kami lima
anak dan andalite yang sepengetahuanku, aku harus berpegang pada tiga hal
utama, yang membuat kami dapat terus hidup, kemampuanuntuk morf dengan
mengambil DNA hewan.
Anonimitas .
tak seorang pun tahu siapa kami. Keuntungan berada dalam satu tim
Sejauh ini,
itu cukup untuk membuat kami untuk tetap terus hidup dan menyerang para yerrk
dengan serius. Mereka spesies parasit yang ada disini untuk memperbudak bumi.
Kalau yerk
punya daftar yang paling dicari kami pasti ada di urutan atas, mereka sangat
menginginkan kami. Mungkin mereka akan mebunuh kami,.
Mungkin
mereka akan melakukan apa yang sudah mereka lakukan pada begitu banyak manusia
: untuk masuk kedalam kami dan mengambil ahli otak kami dan membuat kami
menjadi pengendali. Pengedali adalah orang yang telah di perbudak oleh yerk,
dan mereka ada dimana-mana .
Mereka
orang-orang yang kalian kenal . orang-oranmg yang kalian percayai. Wakil kepala
sekolah kami, Mr. Chapman sepupuku Tom, para guru, pembawa acara tv, sopir
Fedex , pelayananm pelajar, pekerja bangunan, semua orang berkeliaran seperti
manusia normal, membujuk teman-teman dan keluarga mereka untuk bergabung dengan
Sharing, organisasi menutupi kegiatan yerrk. Dan begitu kalian bergabung tidak
jalan keluar.
Kalian akan
menjadi pengendali.Kalian berjalan dan berbicara seperti biasa. Kalian memiliki
ingatan yang sama dan tapi otak kalian telah di kendalikan nya.
Pada suatu
hari Pesawat Pemalite dengan hati-hati , sopan, menyesal semua yerk termasuk,
visser three yang mengamuk, kedalam pesawat BUG FIGHTER mereka dimodifikasi
.
Akan kubunuh
kalian semua, akan kuhancurkan sepotong demi sepotong, aku akan kembali dan tak
ada yang dapat menghancurkan ku, kalian semua akan mati, kalian semuaandalite
dan ….. dan siapa pun yang menjalankan kapal ini, akan kubunuh kalian semua,
kata visser three.
Berulang-ulang
kami sangat menyesal anda mengalami saat yang buruk, kata kapal itu. Mungkin
kita bisa bertemu lagi di lain waktu dan menikmati aktivitas yang
menyenangkan bersama-sama.
Setelah
semua nya pergi kami morf dan pergi seperti kami datang tadi. Kapal itu juga
sopan pada kami. Tapi ia menginginkan kami juga pergi. Hanya sepuluh menit dari
saat kami mematikan sinyal yang membukukan parachee sampai saat Erek tiba
dikapal itu untuk menghentikan pertempuran kami dengan para yerk.
Sepuluh
menit untuk datang dari daratan, dan menyelam tujuh setengah kilo meter kedalam
lautan. Kalau saja butuh lima belas menit…. Drode itu benar untuk satu hal :
chee punya kekuatan yang dapat membuat pemalite menjadi penguasa galaksi.
Kekuatan
sedasyat itu dan apa yang ingin dilakukan kembali hanya bermain, belajar, dan
bergembira, sebelum kami mencapai permukaan samudra, kapal pemalite itu sudah
di indahkan, kali ini ke kedalaman yang hanya dapat dicapai android malam sudah
larut saat kami sampai di rumah . kami lelah, kecapaian, dan merasa rapuh,
setelah seharian bertempur habis habisan.
Orang tua
kami masingmasing, dan kami semua di hukum. Kurasa tak ada yang keberatan, aku
bertanya-tanya apakah seharusnya aku menceritakan tawaran drode yang mengerikan
itu pada jake.
Tapi
kemudian aku memutuskan untuk tidak melakukannya aku tahu akan takkan pernah
menyerah. Aku kenal diriku sendiri , aku tahu batas-batasan ku, aku tahu, tapi
apa yang telah dilihat drode dan majikannya crayak dalam diriku adalah
benar.
Jake tahu
itu ia mempercayai ku, tapi mungkin akan ada saat nya dia mempercayaiku, tapi
mungkin aka nada saat nya dia meragukanku,…. Jake sudah punya cukup masalah
yang membebaninya. Aku berlari-lari menyusuri pantai hari berikutnya . kau
bahkan tak bisa melihat bekas tempat paus sperm itu terbaring, terengah-engah
mencari nafas.
Aku
mendengar siaran berita mengatakan pergantian arah angin aneh telah membuat
pasang naik dan membebaskan paus itu, itu saja , aku lebih tahu , aku merasa
ada bayangan mungil melewatiku, menutupi sinar matahari dari pandangan ku
sesaat.
Aku bahkan
mendongak , aku terus berlari mungkin aku bisa menemukan tempat tersembunyi
entah dimana dan morf. Beberapa menit kemudian, “hei! Rachel? “. Aku berbalik,
kaget melihat T.T.
Berlari-lari
kecil mengejar ku “ apa ?” kataku, mengeluh saat ia berhasil menyamai langkah
ku .“ well, eh kalau mungkin kamu mau pergi menonton bioskop bersama ku juga
pada akhirnya “ katanya dengan gugup, sambil melirik ke arah ku. Perut ku
terasa mulas , dia benar-benar tampan dan sangat normal. Sangat bukan tobias.
Dia pasti belum pernah makan tikus.
Tapi di
pihak lain dia juga belum pernah morf menjadi paus sperm dan menyelam kedasar
samudra saat otaknya nyaris tak dapat meredam kekuatan, hanya supaya bisa
menjagaku.
“aku tahu.
Aku akan jadi elang dan naik ketas sana. Tunggu aku”.Selalu, katanya .
2. Unsur Intrinsik
a. Tema
Cerita : Kisah seorang gadis petualang yang ingin menyelamatkan dunia dari
kekuasaan para Yerrk yang jahat.
b. Alur
Cerita : Cerita ini Alur maju
Data
Tekstual : Halaman 1 : “Namaku
Rachel”.
Halaman 7 : “Aku
berjalan menyusuri jalan”
Halaman 10 : “Aku ingin nanti para
Yerk akan mati”.
c. Setting
Cerita : Siang, sore, Malam
Data
Tekstual : Halaman 3 : “….saat siang”.
Halaman 12 : “….
Hari sudah sore”.
Halaman 87 :
“…..malam hari buat ku penat”.
d. Latar
Belakang:
Cerita ini lahir dari kisah gadis petualang yang ingin menyelamatkan dunia dari
pengedalian Yerrk.
Data
Tekstual : Halaman
2 : “… Aku tidak member tahu kan identitasku karena aku
tidak mau teman-teman ku terbunuh
e. Point
of View : Point of
view cerita ini adalah sudut pandang orang I (pertama) dan sudut pandang orang
ke III ( ketiga).
Data Tekstual : Halaman 2 : “..Aku tidak ingin teman-temanku terbunuh”.
Halaman 5 : “ … si Yerrk
pengendali itu”
f. Gaya
bahasa
1) Personifikasi :
Data Tekstual : Halaman 72 : “ .. tangan nya bagai bekerja mengendalikan
otak”
2) Metonimia :
Pada setiap judul sub bagian dalam cerita
3) Pleonasme
Data
tekstual : Halaman 156: “
yang jahat itu, “
g. Penokohan
1) Rachel
Gadis
yang tinggi, berambut pirang yang pandai yang ingin dunia selamat dari
ancaman yerrk.
2) Yerrk
Mahkluk
asing yang jahat, yang ingin menguasai dunia.
3) Drode
Sahabat
baik nya Rachel yang mengerti nya
Data
Tekstual :
Halaman
1 : “ Aku gadis tinggi , berambut
pirang , yang pandai yang ingin menyelamatkan teman-temanku”.
Halaman 148 :”
yerrk yang mengamuk, berkata aku akan balas dendam dan akan menhancurkan
pesawat pemalite”.
Halaman 89 :” Aku akan membantumu Cheel…!”
h. Amanat
1. Nilai sosial
Didalam cerita ini tersirat bahwa
dia tidak mau memberikan
identitas keluarga nya karena ingin
itu akan membahayakan teman-temannya
Data
Tekstual
Halaman
2 : Aku tidak akan membri identitas keluargaku
karena itu
kan membahayakan mereka.
a. Nilai Nasionalisme
Cerita ini
menggambarkan bahwa kita harus mematuhi perintah orang tua untuk tetap menjadi
manusia normal
b. Nilai Pendidikan
Cerita ini
menerangkan bahwa pendidikan itu sangat penting walaupn sedang dalam bahaya.
c. Nilai Politik
Cerita ini
member kita pemahaman bahwa kita harus menaati hukum dan peraturan di sekolah.
d. Nilai Keagaman
Terdapat
nilai Keagamaan dalam Roman ini yang mengingatkan kita untuk selalu berdoa
ketika sedang dalam bahaya.
i. Penilaian
1) Penilaian terhadap Tema cerita
Menurut
saya, persoalan yang diangkat dalam cerita “Amorphs” ini telah mewakili cara
berfikir modern, yaitu menyangkat permasalahan mengenai cara pandang seseorang
yang rela berjuang demi menyelamatkan dunia.
2) Penilaian terhadap Sistematika Penyusunan
Gagasan
Sistematika
penyusunan gagasan dalam cerita ini sangat ideal, karena memaparkan semau isi
ceritanya, dengan jelas.
3) Penilaian Penggunaan Bahasa
Cerita ini
lebih dominan menggunakan gaya bahasa baku yang cukup sulit dipahami pembaca
4) Penilaian terhadap Teknis Percetakan/
Perwajahan
Buku Cerita
ini memiliki Perwajahan yang menarik minat pembaca untuk membacanya, yang
memiliki suatu makna dan arti yang dalam.
5) Keunggulan dan Kelemahan Buku
Keunggulan
Buku ini adalah Mudah dipahami dan mudah di mengerti para pembaca karena
memiliki cerita yang unik, berisi cerita-cerita yang menarik minat orang untuk
membaca.
Sedangkan, Kelemahan buku ini adalah
Lebih Dominan Menggunakan bahasa baku, dan sulit di mengerti oleh
pembaca.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan
Buku atau Resensi Laporan buku adalah laporan yang menjelaskan tentang baik
atau buruknya. Resensi ialah tulisan yang isinya menimbang atau menilai sebuah
karya yang dikarang atau dicipta orang lain. Karakteristik laporan buku yaitu
merupakan hasil telaahan dan analisis penulisan atas suatu buku dalam sebuah
buku, menunjukkan pemahaman penulis terhadap buku yang telah ditelaahnya ,
mendemonstrasikan kemampuan penulis dalam memberikan gagasan yang
berkaitandengan isi buku yang di
telaahnya, ditulis dalam bahasa indonesia yang baik dan benar, dan jumlah
halaman tidak terbatas karena di sesuaikan dengan volume buku yang telah di
telaahnya. Jenis resensi buku Berdasarkan media atau forumnya, resensi buku
dibagi menjadi (1) resensi ilmiah dan (2) resensi ilmiah populer. Sedangkan
berdasarkan isi sajian atau isi resensinya, resensi buku digolongkan menjadi
(1) resensi informatif, (2) resensi evaluatif, dan (3) resensi
informatif-evaluatif. Pada dasarnya sistematika resensi adalah sebagi berikut:
Cantumkan tema atau judul karya yang diresensi, Cantumkan nama pengarang, judul
karya, penerbit, tempat terbit, jumlah bab, dan jumlah halaman, Kemukakan
sistematika, bahasa, ringkasan karya yang diresensi, Jelaskan kulitas karya
yang diresensi dan kekuatan elemahannya serta perbedaannya dengan karya sejenis
yang sudah ada, Sampaikan pendapat dan
simpulan penulis resensi secara pribadi, Tuliskan identitas si penulis resensi
B. Saran
Kita sebagai
calon seorang guru dapat memahami tentang isi buku secara mendalam agar dapat
membuat laporan buku dengan baik, dengan cara membaca dan memahami isi buku
mengenai identitas buku, pokok-pokok isi buku, dan penilaian
tentang kelebihan dan kekurangan yang
ada pada buku yang kita baca.
DAFTAR
PUSTAKA
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Tahun 2009.
Taringa, Henry Guntur. (1987). Wacana. Bandung:
Angkasa
Slametmulyana. (1960). Kaidah bahasa IndonesiaII. Jakarta:
Jambatan
Prasetio
Bagus. (2014). Contoh Laporan Buku,
[Online]. Tersedia:
http://bagus-prasetio4.blogspot.com/2014/06/contoh-laporan-buku.html