Monday, 19 January 2015

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI KELAS RENDAH


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Program mengajar menggunakan software maupun hardware yang disusun secara selaras.Program tersebut harus serasi dengan tujuan-tujuan mengajar yang ingin dicapai, serta karateristik kepribadian para guru yang bersangkutan. Tersusunnya program pengajaran yang cermat dan selaras serta serasi akan membantu semua pihak dalam proses belajar dan mengajar yang baik.
Tugas seorang guru adalah memahami, membantu, mengembangkan, serta menerapkan kemampuan berpikir secara cermat, dan efektif dalam proses belajar mengajar.
Dalam keanekaragaman media belajar dan mengajar tersebut,  seorang guru harus pandai-pandai memilih media  mana yang paling efektif untuk menyampaikan pesan. Tidak semua media dapat digunakan secara efektif dikarenakan setiap media memiliki ciri atau sifat tertentu hanya efektif dan efisien untuk dipergunakan bagi penyampaian suatu pesan tertentu pula.
Permasalahan yang dipahami oleh guru-guru (curriculum developers) dalam pemilihan, pengadaan, serta pendayagunaan secara efektif media pengajaran, baik secara proses kurikulum atau implementasi dalam kelas dan mempersiapkan materi bahan pengajaran. Sebenarnya, kendala terletak pada masalah teknologis dan metologis media instruksional itu sendiri. Hal ini terutama akan dirasakan oleh guru-guru baru yang dianggap kurang efektif dalam mengajarnya.

B.       Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam akalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.    Apa pengertian media pembelajaran?
2.    Apa manfaat media pembelajaran?
3.    Apa saja media pembelajaran?
4.    Bagaimana kriteria pemilihan media?
5.    Apa fungsi gambar sebagai media pembelajaran?
6.    Apa kelebihan dan kekurangan media gambar?
7.    Bagaimana model pengembangan pembelajaran menggunakan media pembelajaran?

C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang akan di bahas adapun tujuan yang dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.    Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.
2.    Untuk mengetahui manfaat media pembelajaran.
3.    Untuk mengetahui macam-macam media pembelajaran.
4.    Untuk mengetahui kriteria pemilihan media.
5.    Untuk mengetahui fungsi gambar sebagai media pembelajaran.
6.    Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan media gambar.
7.    Untuk mengetahui model pengembangan pembelajaran menggunakan media pembelajaran.



BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Heinich, dkk (dalam Winataputra, 2005), kata “media” berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara” yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Kegiatan belajar mengajar pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini, guru berperan sebagai komunikator yang akan menyampaikan pesan/bahan ajar kepada siswa sebagai penerima pesan. Agar pesan/bahan ajar yang disampaikan guru dapat diterima oleh siswa maka diperlukan wahana penyalur pesan yaitu media pembelajaran.
Dengan demikian, media pembelajaran merupakan segala sesuatu atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa), sehingga dapat merangsangpikiran, perasaan dan perhatian siswa untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Media pembelajaran juga mempunyai manfaat dan nilai yang pada akhirnya dapat diharapkan mempertinggi proses belajar mengajar siswa. Seperti yang diutarakan oleh DR.Nana Sudjana (2005) antara lain sebagai berikut:
a)    Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b)   Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siwa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c)    Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga guru tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar setiap untuk setiap jam pelajaran.
d)   Siswa lebih giat melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas  lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Jadi, media pembelajaran merupakan komponen untuk mempertinggi proses interaksi guru siswa dan siswa interaksi siswa dan lingkungan belajarnya. Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai  alat bantu mengajar, yakni sebagai penunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan guru.

B.       Manfaat Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.    Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.    Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a)         Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b)        Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c)         Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
d)        Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e)         Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
f)         Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
3.    Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a)         Menimbulkan kegairahan belajar;
b)        Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c)         Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4.    Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan lebih  sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam:
a)         Memberikan perangsang yang sama;
b)        Mempersamakan pengalaman;
c)         Menimbulkan persepsi yang sama.
Sedangkan  Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat terealisasi:
1.    Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam kelas;
2.    Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu siswa;
3.    Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
4.    Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar siswa;
5.    Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi berbagai kemampuan siswa;
6.    Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
7.    Memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
8.    Melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
9.    Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system gagasan yang bermakna.

C.      Macam-Macam Media Pembelajaran
Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu:
1.    Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang sering digunakan oleh guru-guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran. Media visual terbagi atas:
a)    Media visual yang diproyeksikan
Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya adalah media yang menggunakan alat proyeksi, sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar. Media proyeksi ini terbagi menjadi dua, yaitu:
·      Media proyeksi diam. Misalnya: slide proyektor,  OHP (Overhead Projection) dan OPQ (Opaque Projection)
·      Media proyeksi bergerak. Misalnya filmstrip.
b)   Media visual yang tidak diproyeksikan
·      Gambar diam
Gambar diam ini disajikan secara fotografik, misalnya gambar tentang manusia, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
·      Media Grafis
Media grafis merupakan media pandang dua dimensi (bukan fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan pembelajaran.Unsur-unsur yang terdapat pada media grafis ini adalah gambar dan tulisan.Media grafis yang sering digunakan adalah grafik, bagan, diagram, poster, dan kartun.
·      Realia dan Model
Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa. Realia merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, misalnya mata uang, tumbuhan, binatang dan sebagainya.
Sedangkan media model adalah media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media model ini merupakan tiruan dari beberapa objek nyata, seperti objek yang yang terlalu besar, objek yang terlalu jauh, objek yang terlalu mahal, objek yang sulit ditemukan dan sebagainya.
Model ini terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat, model penampang, model susun, model kerja, mock-up dan diorama.
2.    Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan pada siswa untuk mempelajari bahan ajar.Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada umumnya untuk melatih melatih ketrampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek ketrampilan mendengarkan.Jenis-jenis media audio adalah program kaset suara, CD audio dan program audio.
1)      Media Audio Visual
Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa disebut media pandang dengar. Jika kita menggunakan media ini maka akan semakin lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada siswa, selain itu media ini dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Guru tidak selalu berperan sebagai penyaji materi, tetapi berubah menjadi fasilitator. Contoh media audiovisual adalah program video/pendidikan, video/televise instruksional dan program slide suara.

D.      Kriteria Pemilihan Media
Ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media dan sumber belajar.Secara singkat dapat dikatakan bahwa dasar pemilihan media dan sumber belajar adalah dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya pembelajaran.
1.    Kriteria Umum Pemilihan Media
a)    Kesesuaian dengan tujuan
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari kajian Tujuan Intruksional Umum atau Tujuan Instruksional Khusus ini bisa di analisis media yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.Begitu halnya dalam kurikulum berbasis kompetensi (2006) kriteria pemilihan media didasarkan atas kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan terutama indikator.
b)   Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Bahan ajar atau pokok bahasan tersebut sejauh mana kedalaman yang harus dicapai, dengan demikian kita dapat mempertimbangkan media yang cocok sesuai dengan bahan tersebut.
c)    Kesesuaian dengan karakteristik murid atau siswa
Dalam hal ini pemilihan media harus sesuai dengan siswa  dan juga pemilihan media harus melihat kondisi siswa secara fisik terutama keberfungsian alat indera yang dimilikinya.
d)   Kesesuaian dengan teori
Pemilihan media harus didasarkan atas dasar kesesuian dengan teori.Media yang dipilih didasarkan atas teori yang diangkat dari penilitian dan riset sehingga telah terjadi validitasnya. Pemilhan media juga bukan semata-mata untuk hiburan, melainkan media harus merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran, yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.
e)    Kesesuaian dengan gaya belajar siswa
Kriteria ini didasarkan atas psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa. Siswa yang tipe visual akan mudah memahami meteri apabila media yang digunakan berbentuk visual, siswa dengan tipe auditif akan lebih menyukai cara belajar mendengarkan. Tipe kinestetika lebih suka melakukan dibandingkan dengan membaca dan mendengarkan.
f)    Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung dan waktu yang tersedia
Pemilihan media harus disesuaikan dengan kondisi di lingkungan sekitar, fasilitas yang mendukung dan juga waktu yang tersedia dalam menggunakan media tersebut.Apabila suatu media tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang efektif.
2.    Kriteria Khusus Pemilihan Media
Kriteria khusus dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan dalam satu kata ACTION, yaitu singkatan dari:
a)      Access. Kemudahan akses yaitu ketersediaannya, kemudahannya, dan dapat dimanfaatkan atau tidak.
b)      Cost. Media yang efektif tidak selalu mahal, guru dapat memanfaatkan objek-objek untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah namun efektif.
c)      Technology. Ketersediaan teknologi dan kemudahan dalam menggunakannya.
d)     Interactivity. Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas.
e)      Organization. Pentingnya dukungan dari organisasi.
f)       Novelty. Kebaruan dari media tersebut, karena biasanya media yang baru lebih baik dan juga lebih menarik bagi siswa.
Cara lain dalam pemilihan media dapat menggunakan pola ASSURE model dari Heinich, Molenda dan Russel. ASSURE adalah singkatan dari Analyze learner characteristics, state objective, select or modify media, utilize, require learner response, and evaluate. Model ini menyarankan 6 kegiatan utama dalam perencanaan, antara lain sebagai berikut: 
-            (A) Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran
-            (S) Menyatakan atau merumuskan tujuan pengajaran
-            (S) Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan materi serta media yang tepat
-            (U) Menggunakan materi dan media
-            (R) Meminta tanggapan dari siswa
-            (E) Mengevaluasi proses belajar.

E.       Fungsi Gambar Sebagai Media Pembelajaran
Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pengajaran yang mampu mempengaruhi keadaan, iklim kelas, dan lingkungan belajar yang efektif. Gambar sebagai alat peraga tidak saja berfungsi sebagai alat bantu peraga saja, tetapi memiliki fungsi-fungsi tertentu yang terkandung didalamnya.hal tersebut disebabkan fungsi media dalam pembelajaran adalah sebagai penyaji stimulus atau informasi, dan untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.
Penggunaan media tidak hanya mampu membuat proses pengajaran berjalan secara efisien, tetapi juga bahwa materi pelajaran dapat lebih diserap secara mendalam. Siswa mungkin sudah memahami permasalahan dengan penjelasandari guru,tetapi pemahaman itu akan lebih baik lagi jika diperkaya dengan kegiatan melihat,menyentuh,merasakan,atau mengalami melalui media tersebut.
Dalam proses belajar mengajar, menurut Zulkifly (2005:28)”media dapat berfungsi sebagai sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang fikiran,perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar”.
Media belajar adalah hal penting meningkatkan pengalaman belajar siswa agar lebih konkret. Sementara itu, hidayat dan rahmina (2001,mengemukakan fungsi media sebagai berikut:
a.    Sebagai alat bantu untuk menciptakan situasi belajar yang efektif
b.    Sebagai bagian integral dari keseluruhan situasi belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
c.    Sebagai alat peraga yang mengacu kepada tujuan pengajaran
d.   Sebagai pelengkap suatu proses belajar mengajar untuk menarik perhatian siswa
e.    Untuk mempercepat dan memperlancar jalannya pengajaran, sehingga ssiwa mudah untuk memahami
f.     Untuk meningkatkan hasil dan mutu belajar
Pendapat hamalik (1990) bahwa “fungsi media adalah edukatif,sosial,ekonomi,politik,seni dan budaya ‘. Selain itu, gambar juga dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa, mempermudah pengertian, dan memperjelas bagian-bagian penting yang akan ditulis.
Pemakaian media gambar dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar bahkan membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. media gambar juga dapat membangkitkan gairah belajar karena gambar memberi ruang untuk siswa mengembangkan kreatifitas dan imajinasinya. Dengan demikian, media gambar dalam pembelajaran dapat ditujukan untuk membantu memotivasi belajar siswa dan sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan pesan. Dalam meningkatkan keterampilan berbahasa, media gambar sebagai landasan untuk merangsang siswa mau berbicara, menulis, dan berkarya.
Pendapat lain dikemukakan oleh wibawa (1992):28) bahwa fungsi media gambar dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
  1. Mengembangkan kemampuan visual
  2. Mengembangkan imajinasia anak
  3.  Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak,atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas
  4. Mengembangkan kreatifitas siswa  

F.       Kelebihan Dan Kelemahan Media Gambar
1.    Kelebihan media gambar
Menurut Dina Indriana (2011:64-65) media gambar mempunyai keunggulan yang di antaranya sudah umum digunakan, mudah dimengerti, dapat dinikmati, mudah dan murah didapat atau dibuat, dan banyak memberikan penjelasan daripada menggunakan media verbal. Media gambar atau foto mampu memberikan detail dalam bentuk gambar apa adanya, sehingga anak didik mampu untuk mengingatnya dengan lebih baik dibandingkan dengan metode verbal. Selain itu media gambar juga bisa memecahkan masalah yang ada dalam media oral/verbal, yakni dalam hal keterbatasan daya ingat dalam bercerita atau menjelaskan sesuatu.
Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2011:29-31) beberapa kelebihan media gambar antara lain :
a)        Sifatnya konkrit; Gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b)        Gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu. Tidak semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut.
c)        Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d)         Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
e)        Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa peralatan khusus
Media pendidikan yang digunakan dalam proses belajar mengajar juga mempunyai kelebihan atau manfaat. Menurut Roestijah NK yang dikutip dari Muh. Asdam (1984) manfaat tersebut antara lain :
a)        Menambah dan meningkatkan perhatian anak
b)        Mencegah verbalitas
c)        Memberikan pengalaman yang nyata dan langsung
d)        Membantu menumbuhkan pikiran/ pengertian yang teratur dan sistematis
e)        Mengembangkan sikap eksploratif
f)         Berorientasi pada lingkungan dan memberi kemanfaatan dalam pengamatan
g)        Membangkitkan motivasi kegiatan belajar serta memberikan pengalaman yang menyeluruh
2.    Kelemahan media gambar
Menurut Arif S. Sadiman, dkk (2011) gambar mempunyai beberapa kelemahan yaitu :
a)        Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
b)        Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
c)        Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Sedangkan menurut Daryanto (2011:101) kelemahankelemahan dari media gambar antara lain:
a)        Beberapa gambarnya sudah cukup memadai, tetapi tidak cukup besar ukurannya jika digunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali jika diproyeksikan melalui proyektor.
b)        Gambar adalah berdimensi dua sehingga sukar untuk melukiskan bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga. Kecuali jika dilengkapi dengan beberapa gambar untuk objek yang sama atau adegan yang diambil dilakukan dari berbagai sudut pemotretan yang berlainan.
c)        Gambar bagaimanapun indahnya tetap tidak memperlihatkan gerak seperti halnya gambar hidup. Namun demikian, beberapa gambar yang disusun secara berurutan dapat memberikan kesan gerak dapat saja dicobakan, dengan maksud meningkatkan daya efektivitas proses belajar mengajar.

G.      Model Pengembangan Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran
1    1. Model ASSURE
Model ASSURE adalah jembatan antara peserta didik, materi, dan semua bentuk media. Model ini memastikan pengembangan pembelajaran dimaksudkan untuk membantu pendidik dalam pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk membantu para pendidik mengatur proses belajar dan melakukan penilaian hasil belajar peserta didik. Ada enam langkah dalam pengembangan model ASSURE yaitu: Analyze, State, Select, Utilize, Response, Evaluate.
Tahapan-tahapan perencanaan dan penggunaan media pembelajaran:
a.       Analyze (Analisis), Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik siswa yang disesuaikan dengan hasil-hasil belajar. Hal yang penting dalam menganalisis karakteristik siswa meliputi karakteristik umum dari siswa, kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa (pengetahuan, kemampuan dan sikap), dan gaya belajar siswa.
b.       State (Menyatakan), Langkah selanjutnya adalah menyatakan standar dan tujuan pembelajaran yang spesifik mungkin. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari kurikulum atau silabus, keterangan dari buku teks, atau dirumuskan sendiri oleh perancang pembelajaran.
c.       Select (Memilih), Tahap ini adalah memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan. Dalam memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan, terdapat beberapa pilihan, yaitu memilih media dan bahan ajar yang telah ada, memodifikasi bahan ajar, atau membuat bahan ajar yang baru.
d.      Utilize (Menggunakan), Tahap selanjutnya metode, media dan bahan ajar diuji coba untuk memastikan bahwa ketiga komponen tersebut dapat berfungsi efektif untuk digunakan dalam situasi sebenarnya. Untuk melakukannya melalau proses 5P, yaitu: preview (mengulas) metode, media dan bahan ajar; prepare (menyiapkan) metode, media dan bahan ajar; prepare (menyiapkan) lingkungan; prepare (menyiapkan) para pemelajar; dan provide (memberikan) pengalaman belajar.
e.       Response (Respon), Keterlibatan siswa secara aktif menunjukkan apakah media yang digunakan efektif atau tidak. Pembelajaran harus didesain agar membuat aktivitas yang memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan atau kemampuan baru dan menerima umpan balik mengenai kesesuaian usaha mereka sebelum dan sesudah pembelajaran.
f.       Evaluate (Evaluasi), Tahap evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan juga hasil belajar siswa. Proses evaluasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang kualitas sebuah pembelajaran.
Model ASSURE merupakan model desain pembelajaran yang bersifat praktis dan mudah diimplimentasikan dalam mendesain aktivitas pembelajaran yang bersifat individual maupun klasikal. Dalam menganalisis karakteristik siswa sangat memudahkan untuk menentukan metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan, sehingga dapat menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik.



BAB III
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu atau alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa), sehingga dapat merangsangpikiran, perasaan dan perhatian siswa untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Jadi dengan adanya media, proses pembelajaran menjadi lebih konkret, lebih interaktif, dan siswa dapat memahami pelajaran dengan sistematis dan secara terkonsep.

B.   Saran
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami  dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Dengan terbentuknya makalah ini penulis sarankan agar para guru terutama calon guru harus harus bisa meningkatkan penggunaan media pembelajaran, baik media visual, audio visual maupun media grafis.



DAFTAR PUSTAKA

UPI. (2011). Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD/MI. Bandung: UPI.

Wardhana, Yana. 2009. Teori Belajar dan Mengajar. Bandung: PT Pribumi Mekar.