BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Program mengajar
menggunakan software maupun hardware yang disusun secara selaras.Program
tersebut harus serasi dengan tujuan-tujuan mengajar yang ingin dicapai, serta
karateristik kepribadian para guru yang bersangkutan. Tersusunnya program
pengajaran yang cermat dan selaras serta serasi akan membantu semua pihak dalam
proses belajar dan mengajar yang baik.
Tugas seorang
guru adalah memahami, membantu, mengembangkan, serta menerapkan kemampuan
berpikir secara cermat, dan efektif dalam proses belajar mengajar.
Dalam
keanekaragaman media belajar dan mengajar tersebut, seorang guru harus pandai-pandai memilih
media mana yang paling efektif untuk
menyampaikan pesan. Tidak semua media dapat digunakan secara efektif dikarenakan
setiap media memiliki ciri atau sifat tertentu hanya efektif dan efisien untuk
dipergunakan bagi penyampaian suatu pesan tertentu pula.
Permasalahan
yang dipahami oleh guru-guru (curriculum developers) dalam pemilihan,
pengadaan, serta pendayagunaan secara efektif media pengajaran, baik secara
proses kurikulum atau implementasi dalam kelas dan mempersiapkan materi bahan
pengajaran. Sebenarnya, kendala terletak pada masalah teknologis dan metologis
media instruksional itu sendiri. Hal ini terutama akan dirasakan oleh guru-guru
baru yang dianggap kurang efektif dalam mengajarnya.
B.
Rumusan
Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam
akalah ini, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Apa
pengertian media pembelajaran?
2. Apa
manfaat media pembelajaran?
3. Apa
saja media pembelajaran?
4. Bagaimana
kriteria pemilihan media?
5. Apa
fungsi gambar sebagai media pembelajaran?
6. Apa
kelebihan dan kekurangan media gambar?
7. Bagaimana
model pengembangan pembelajaran menggunakan media pembelajaran?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang akan di bahas adapun tujuan
yang dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui pengertian media pembelajaran.
2. Untuk
mengetahui manfaat media pembelajaran.
3. Untuk
mengetahui macam-macam media pembelajaran.
4. Untuk
mengetahui kriteria pemilihan media.
5. Untuk
mengetahui fungsi gambar sebagai media pembelajaran.
6. Untuk
mengetahui kelebihan dan kekurangan media gambar.
7. Untuk
mengetahui model pengembangan pembelajaran menggunakan media pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Media Pembelajaran
Menurut Heinich,
dkk (dalam Winataputra, 2005), kata “media” berasal dari bahasa Latin,
merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah berarti “perantara”
yaitu perantara sumber pesan dengan penerima pesan. Kegiatan belajar mengajar
pada hakikatnya merupakan proses komunikasi. Dalam proses komunikasi ini, guru
berperan sebagai komunikator yang akan menyampaikan pesan/bahan ajar kepada
siswa sebagai penerima pesan. Agar pesan/bahan ajar yang disampaikan guru dapat
diterima oleh siswa maka diperlukan wahana penyalur pesan yaitu media
pembelajaran.
Dengan demikian,
media pembelajaran merupakan segala sesuatu atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari pengirim pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa),
sehingga dapat merangsangpikiran, perasaan dan perhatian siswa untuk
tercapainya tujuan pendidikan.
Media
pembelajaran juga mempunyai manfaat dan nilai yang pada akhirnya dapat
diharapkan mempertinggi proses belajar mengajar siswa. Seperti yang diutarakan
oleh DR.Nana Sudjana (2005) antara lain sebagai berikut:
a) Pengajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
b) Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siwa menguasai tujuan pengajaran lebih baik.
c) Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga guru tidak bosan dan guru tidak
kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar setiap untuk setiap jam pelajaran.
d) Siswa
lebih giat melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian
guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.
Jadi, media
pembelajaran merupakan komponen untuk mempertinggi proses interaksi guru siswa
dan siswa interaksi siswa dan lingkungan belajarnya. Fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar, yakni sebagai penunjang penggunaan metode mengajar yang dipergunakan
guru.
B.
Manfaat
Media Pembelajaran
Secara umum media pendidikan mempunyai
kegunaan-kegunaan sebagai berikut:
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera, seperti misalnya:
a)
Objek yang terlalu besar, bisa digantikan
dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model;
b)
Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor
mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c)
Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat,
dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography;
d)
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa
lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun
secara verbal;
e)
Objek yang terlalu kompleks (misalnya
mesin-mesin) dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain, dan
f)
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa
bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan dalam bentuk film, film bingkai,
gambar, dan lain-lain.
3.
Penggunaan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media
pendidikan berguna untuk:
a)
Menimbulkan kegairahan belajar;
b)
Memungkinkan interaksi yang lebih langsung
antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan;
c)
Memungkinkan anak didik belajar
sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4.
Dengan sifat yang unik pada tiap siswa
ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda,, sedangkan
kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru
banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini
akan lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa
juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan
kemampuannya dalam:
a)
Memberikan perangsang yang sama;
b)
Mempersamakan pengalaman;
c)
Menimbulkan persepsi yang sama.
Sedangkan
Dale (1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan audio-visual dapat
memberikan banyak manfaat asalkan guru berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap merupakan elemen paling penting dalam
system pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu hadir untuk menyajikan
materi pelajaran dengan bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini dapat
terealisasi:
1.
Meningkatkan rasa saling pengertian dan
simpati dalam kelas;
2.
Membuahkan perubahan signifikan tingkah lalu
siswa;
3.
Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran dan
kebutuhan dan minta siswa dengan meningkatnya motivasi belajar siswa;
4.
Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman
belajar siswa;
5.
Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi
berbagai kemampuan siswa;
6.
Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari mata
pelajaran dengan jalan melibatkan imajinasi dan partisipasi aktif yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
7.
Memberikan umpan balik yang diperlukan yang
dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajar;
8.
Melengkapi pengalaman yang kaya dengan
pengalaman itu konsep-konsep yang berkala dapat kembangkan;
9.
Memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang
mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat;
10. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan
pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan system
gagasan yang bermakna.
C.
Macam-Macam
Media Pembelajaran
Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi
tiga jenis, yaitu:
1. Media Visual
Media visual adalah media yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan indera penglihatan. Jenis media inilah yang sering
digunakan oleh guru-guru untuk membantu menyampaikan isi atau materi pelajaran.
Media visual terbagi atas:
a) Media visual yang diproyeksikan
Media visual yang diproyeksikan pada dasarnya adalah media
yang menggunakan alat proyeksi, sehingga gambar atau tulisan tampak pada layar.
Media proyeksi ini terbagi menjadi dua, yaitu:
·
Media proyeksi diam. Misalnya: slide proyektor, OHP (Overhead Projection) dan OPQ (Opaque
Projection)
·
Media proyeksi bergerak. Misalnya filmstrip.
b) Media visual yang tidak
diproyeksikan
·
Gambar diam
Gambar diam ini disajikan secara fotografik, misalnya gambar
tentang manusia, tempat, atau objek lainnya yang ada kaitannya dengan isi/bahan
pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.
·
Media Grafis
Media grafis merupakan media pandang dua dimensi (bukan
fotografik) yang dirancang secara khusus untuk mengkomunikasikan pesan
pembelajaran.Unsur-unsur yang terdapat pada media grafis ini adalah gambar dan
tulisan.Media grafis yang sering digunakan adalah grafik, bagan, diagram,
poster, dan kartun.
·
Realia dan Model
Media realia merupakan alat bantu visual dalam pembelajaran
yang berfungsi memberikan pengalaman secara langsung kepada para siswa. Realia
merupakan model dan objek nyata dari suatu benda, misalnya mata uang, tumbuhan,
binatang dan sebagainya.
Sedangkan media model adalah media tiga dimensi yang sering
digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Media model ini merupakan tiruan dari
beberapa objek nyata, seperti objek yang yang terlalu besar, objek yang terlalu
jauh, objek yang terlalu mahal, objek yang sulit ditemukan dan sebagainya.
Model ini terdiri atas beberapa jenis, yaitu model padat,
model penampang, model susun, model kerja, mock-up dan diorama.
2. Media Audio
Media audio adalah media yang
mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan pada siswa untuk
mempelajari bahan ajar.Penggunaan media audio dalam kegiatan pembelajaran pada
umumnya untuk melatih melatih ketrampilan yang berhubungan dengan aspek-aspek
ketrampilan mendengarkan.Jenis-jenis media audio adalah program kaset suara, CD
audio dan program audio.
1) Media Audio Visual
Media ini merupakan kombinasi audio dan visual atau biasa
disebut media pandang dengar. Jika kita menggunakan media ini maka akan semakin
lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada siswa, selain itu media ini
dalam batas-batas tertentu dapat juga menggantikan peran dan tugas guru. Guru
tidak selalu berperan sebagai penyaji materi, tetapi berubah menjadi
fasilitator. Contoh media audiovisual adalah program video/pendidikan,
video/televise instruksional dan program slide suara.
D.
Kriteria
Pemilihan Media
Ada beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media dan sumber belajar.Secara singkat dapat dikatakan bahwa dasar pemilihan
media dan sumber belajar adalah dapat terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya
pembelajaran.
1.
Kriteria Umum Pemilihan
Media
a) Kesesuaian
dengan tujuan
Perlu dikaji tujuan
pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran. Dari
kajian Tujuan Intruksional Umum atau Tujuan Instruksional Khusus ini bisa di
analisis media yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.Begitu halnya dalam
kurikulum berbasis kompetensi (2006) kriteria pemilihan media didasarkan atas
kesesuaian dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan terutama indikator.
b)
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Bahan
ajar atau pokok bahasan tersebut sejauh mana kedalaman yang harus dicapai,
dengan demikian kita dapat mempertimbangkan media yang cocok sesuai dengan
bahan tersebut.
c) Kesesuaian
dengan karakteristik murid atau siswa
Dalam hal ini pemilihan
media harus sesuai dengan siswa dan juga
pemilihan media harus melihat kondisi siswa secara fisik terutama keberfungsian
alat indera yang dimilikinya.
d) Kesesuaian
dengan teori
Pemilihan media harus
didasarkan atas dasar kesesuian dengan teori.Media yang dipilih didasarkan atas
teori yang diangkat dari penilitian dan riset sehingga telah terjadi
validitasnya. Pemilhan media juga bukan semata-mata untuk hiburan, melainkan
media harus merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran,
yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.
e) Kesesuaian
dengan gaya belajar siswa
Kriteria ini didasarkan
atas psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar
siswa. Siswa yang tipe visual akan mudah memahami meteri apabila media yang
digunakan berbentuk visual, siswa dengan tipe auditif akan lebih menyukai cara
belajar mendengarkan. Tipe kinestetika lebih suka melakukan dibandingkan dengan
membaca dan mendengarkan.
f)
Kesesuaian dengan
kondisi lingkungan, fasilitas pendukung dan waktu yang tersedia
Pemilihan
media harus disesuaikan dengan kondisi di lingkungan sekitar, fasilitas yang
mendukung dan juga waktu yang tersedia dalam menggunakan media tersebut.Apabila
suatu media tidak didukung oleh fasilitas dan waktu yang tersedia, maka kurang
efektif.
2. Kriteria
Khusus Pemilihan Media
Kriteria
khusus dalam memilih media pembelajaran yang tepat dapat dirumuskan dalam satu
kata ACTION, yaitu singkatan dari:
a) Access.
Kemudahan akses yaitu ketersediaannya, kemudahannya, dan dapat dimanfaatkan
atau tidak.
b) Cost.
Media yang efektif tidak selalu mahal, guru dapat memanfaatkan objek-objek
untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah namun efektif.
c) Technology.
Ketersediaan teknologi dan kemudahan dalam menggunakannya.
d) Interactivity.
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau
interaktivitas.
e) Organization.
Pentingnya dukungan dari organisasi.
f) Novelty.
Kebaruan dari media tersebut, karena biasanya media yang baru lebih baik dan
juga lebih menarik bagi siswa.
Cara lain
dalam pemilihan media dapat menggunakan pola ASSURE model dari Heinich, Molenda
dan Russel. ASSURE adalah singkatan dari Analyze learner characteristics, state
objective, select or modify media, utilize, require learner response, and
evaluate. Model ini menyarankan 6 kegiatan utama dalam perencanaan, antara lain
sebagai berikut:
-
(A) Menganalisis karakteristik umum kelompok sasaran
-
(S) Menyatakan atau merumuskan tujuan pengajaran
-
(S) Memilih, memodifikasi, atau merancang dan mengembangkan
materi serta media yang tepat
-
(U) Menggunakan materi dan media
-
(R) Meminta tanggapan dari siswa
-
(E) Mengevaluasi proses belajar.
E.
Fungsi
Gambar Sebagai Media Pembelajaran
Fungsi utama media adalah sebagai alat bantu pengajaran yang
mampu mempengaruhi keadaan, iklim kelas, dan lingkungan belajar yang efektif.
Gambar sebagai alat peraga tidak saja berfungsi sebagai alat bantu peraga saja,
tetapi memiliki fungsi-fungsi tertentu yang terkandung didalamnya.hal tersebut
disebabkan fungsi media dalam pembelajaran adalah sebagai penyaji stimulus atau
informasi, dan untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi.
Penggunaan media tidak hanya mampu membuat proses pengajaran
berjalan secara efisien, tetapi juga bahwa materi pelajaran dapat lebih diserap
secara mendalam. Siswa mungkin sudah memahami permasalahan dengan
penjelasandari guru,tetapi pemahaman itu akan lebih baik lagi jika diperkaya
dengan kegiatan melihat,menyentuh,merasakan,atau mengalami melalui media
tersebut.
Dalam proses belajar mengajar, menurut Zulkifly
(2005:28)”media dapat berfungsi sebagai sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang fikiran,perasaan, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong proses belajar”.
Media belajar adalah hal penting meningkatkan pengalaman
belajar siswa agar lebih konkret. Sementara itu, hidayat dan rahmina
(2001,mengemukakan fungsi media sebagai berikut:
a. Sebagai alat bantu untuk menciptakan
situasi belajar yang efektif
b. Sebagai bagian integral dari
keseluruhan situasi belajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
c. Sebagai alat peraga yang mengacu
kepada tujuan pengajaran
d. Sebagai pelengkap suatu proses
belajar mengajar untuk menarik perhatian siswa
e. Untuk mempercepat dan memperlancar
jalannya pengajaran, sehingga ssiwa mudah untuk memahami
f. Untuk meningkatkan hasil dan mutu
belajar
Pendapat
hamalik (1990) bahwa “fungsi media adalah edukatif,sosial,ekonomi,politik,seni
dan budaya ‘. Selain itu, gambar juga dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa,
mempermudah pengertian, dan memperjelas bagian-bagian penting yang akan
ditulis.
Pemakaian
media gambar dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan belajar bahkan membawa
pengaruh psikologis terhadap siswa. media gambar juga dapat membangkitkan
gairah belajar karena gambar memberi ruang untuk siswa mengembangkan
kreatifitas dan imajinasinya. Dengan demikian, media gambar dalam pembelajaran
dapat ditujukan untuk membantu memotivasi belajar siswa dan sebagai alat
komunikasi dalam menyampaikan pesan. Dalam meningkatkan keterampilan berbahasa,
media gambar sebagai landasan untuk merangsang siswa mau berbicara, menulis,
dan berkarya.
Pendapat
lain dikemukakan oleh wibawa (1992):28) bahwa fungsi media gambar dalam proses
belajar mengajar adalah sebagai berikut:
- Mengembangkan kemampuan visual
- Mengembangkan imajinasia anak
- Membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak,atau peristiwa yang tidak mungkin dihadirkan didalam kelas
- Mengembangkan kreatifitas siswa
F.
Kelebihan
Dan Kelemahan Media Gambar
1. Kelebihan
media gambar
Menurut Dina Indriana (2011:64-65) media gambar mempunyai
keunggulan yang di antaranya sudah umum digunakan, mudah dimengerti, dapat
dinikmati, mudah dan murah didapat atau dibuat, dan banyak memberikan
penjelasan daripada menggunakan media verbal. Media gambar atau foto mampu
memberikan detail dalam bentuk gambar apa adanya, sehingga anak didik mampu
untuk mengingatnya dengan lebih baik dibandingkan dengan metode verbal. Selain
itu media gambar juga bisa memecahkan masalah yang ada dalam media oral/verbal,
yakni dalam hal keterbatasan daya ingat dalam bercerita atau menjelaskan
sesuatu.
Menurut Arief S. Sadiman, dkk (2011:29-31) beberapa
kelebihan media gambar antara lain :
a)
Sifatnya konkrit; Gambar lebih realistis menunjukkan pokok
masalah dibandingkan dengan media verbal semata.
b)
Gambar dapat mengatasi batas ruang dan waktu. Tidak semua
benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa
anak-anak dibawa ke objek/peristiwa tersebut.
c)
Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita.
d)
Dapat memperjelas
suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja,
sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman.
e)
Murah harganya dan mudah didapat serta digunakan tanpa
peralatan khusus
Media
pendidikan yang digunakan dalam proses belajar mengajar juga mempunyai
kelebihan atau manfaat. Menurut Roestijah NK yang dikutip dari Muh. Asdam
(1984) manfaat tersebut antara lain :
a)
Menambah dan meningkatkan perhatian anak
b)
Mencegah verbalitas
c)
Memberikan pengalaman yang nyata dan langsung
d)
Membantu menumbuhkan pikiran/ pengertian yang teratur dan
sistematis
e)
Mengembangkan sikap eksploratif
f)
Berorientasi pada lingkungan dan memberi kemanfaatan dalam
pengamatan
g)
Membangkitkan motivasi kegiatan belajar serta memberikan
pengalaman yang menyeluruh
2. Kelemahan
media gambar
Menurut Arif S. Sadiman, dkk (2011) gambar mempunyai
beberapa kelemahan yaitu :
a)
Gambar hanya menekankan persepsi indera mata.
b)
Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan
pembelajaran.
c)
Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar.
Sedangkan
menurut Daryanto (2011:101) kelemahankelemahan dari media gambar antara lain:
a)
Beberapa gambarnya sudah cukup memadai, tetapi tidak cukup
besar ukurannya jika digunakan untuk tujuan pengajaran kelompok besar, kecuali
jika diproyeksikan melalui proyektor.
b)
Gambar adalah berdimensi dua sehingga sukar untuk melukiskan
bentuk sebenarnya yang berdimensi tiga. Kecuali jika dilengkapi dengan beberapa
gambar untuk objek yang sama atau adegan yang diambil dilakukan dari berbagai
sudut pemotretan yang berlainan.
c)
Gambar bagaimanapun indahnya tetap tidak memperlihatkan
gerak seperti halnya gambar hidup. Namun demikian, beberapa gambar yang disusun
secara berurutan dapat memberikan kesan gerak dapat saja dicobakan, dengan
maksud meningkatkan daya efektivitas proses belajar mengajar.
G.
Model
Pengembangan Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran
1 1. Model
ASSURE
Model ASSURE adalah jembatan antara
peserta didik, materi, dan semua bentuk media. Model ini memastikan
pengembangan pembelajaran dimaksudkan untuk membantu pendidik dalam
pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif. Hal ini digunakan untuk
membantu para pendidik mengatur proses belajar dan melakukan penilaian hasil
belajar peserta didik. Ada enam langkah dalam pengembangan model ASSURE yaitu: Analyze, State, Select, Utilize, Response, Evaluate.
Tahapan-tahapan perencanaan dan
penggunaan media pembelajaran:
a.
Analyze (Analisis), Langkah
pertama adalah mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik siswa yang
disesuaikan dengan hasil-hasil belajar. Hal yang penting dalam menganalisis
karakteristik siswa meliputi karakteristik umum dari siswa, kompetensi dasar
yang harus dimiliki siswa (pengetahuan, kemampuan dan sikap), dan gaya belajar
siswa.
b.
State (Menyatakan), Langkah
selanjutnya adalah menyatakan standar dan tujuan pembelajaran yang spesifik
mungkin. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari kurikulum atau silabus,
keterangan dari buku teks, atau dirumuskan sendiri oleh perancang pembelajaran.
c.
Select (Memilih), Tahap ini
adalah memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan. Dalam memilih
metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan, terdapat beberapa pilihan,
yaitu memilih media dan bahan ajar yang telah ada, memodifikasi bahan ajar,
atau membuat bahan ajar yang baru.
d.
Utilize (Menggunakan), Tahap
selanjutnya metode, media dan bahan ajar diuji coba untuk memastikan bahwa
ketiga komponen tersebut dapat berfungsi efektif untuk digunakan dalam situasi
sebenarnya. Untuk melakukannya melalau proses 5P, yaitu: preview (mengulas)
metode, media dan bahan ajar; prepare (menyiapkan) metode, media dan
bahan ajar; prepare (menyiapkan) lingkungan; prepare (menyiapkan)
para pemelajar; dan provide (memberikan) pengalaman belajar.
e.
Response (Respon), Keterlibatan
siswa secara aktif menunjukkan apakah media yang digunakan efektif atau tidak.
Pembelajaran harus didesain agar membuat aktivitas yang memungkinkan siswa
menerapkan pengetahuan atau kemampuan baru dan menerima umpan balik mengenai
kesesuaian usaha mereka sebelum dan sesudah pembelajaran.
f.
Evaluate (Evaluasi), Tahap
evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan juga hasil belajar
siswa. Proses evaluasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang
kualitas sebuah pembelajaran.
Model ASSURE merupakan model desain pembelajaran yang bersifat praktis dan
mudah diimplimentasikan dalam mendesain aktivitas pembelajaran yang bersifat
individual maupun klasikal. Dalam menganalisis karakteristik siswa sangat
memudahkan untuk menentukan metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan,
sehingga dapat menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien dan
menarik.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media pembelajaran merupakan segala sesuatu atau
alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim pesan (guru) kepada
penerima pesan (siswa), sehingga dapat merangsangpikiran, perasaan dan
perhatian siswa untuk tercapainya tujuan pendidikan.
Jadi dengan adanya media, proses pembelajaran
menjadi lebih konkret, lebih interaktif, dan siswa dapat memahami pelajaran
dengan sistematis dan secara terkonsep.
B.
Saran
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi semua pihak yang
berkepentingan. Dengan terbentuknya makalah ini
penulis sarankan agar para guru terutama calon guru harus harus bisa
meningkatkan penggunaan media pembelajaran, baik media visual, audio visual
maupun media grafis.
DAFTAR PUSTAKA
UPI. (2011). Bahan Ajar Bahasa Indonesia SD/MI.
Bandung: UPI.