BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ada
kecenderungan selama ini guru mengemas pengalaman belajar siswa terkotak-kotak
dengan tegas antara satu bidang studi dengan bidang studi yang lainnya,
pembelajaran yang memisahkan penyajian mata-mata pelajaran secara tegas hanya
akan membuat kesulitan belajar bagi siswa karena pemisahan seperti itu
memberikan pengalaman belajar yang bersifat artifisial. Sementara itu,
disekolah dasar khususnya di kelas-kelas rendah para siswa lebih menghayati
pengalaman belajarnya secara totalitas, siswa mengalami kesulitan dengan adanya
pemisahan pengalaman belajar seperti tadi.
Sesuai dengan
konsep belajar Gestalt yang mengutamakan pengetahuan yang dimiliki siswa
dimulai dari keseluruhan baru kemudian menuju bagian-bagian. Dengan kata lain
dimata siswa melihat dirinya sebagai pusat lingkungan yang merupakan
keseluruhan yang belum jelas unsur-unsurnya dengan pemaknaan secara holistik
yang berangkat dari yang bersifat konkrit.
Kurikulum
terpadu merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa baik secara individual
maupun secara klasikal aktif menggali dan menemukan konsep dan prinsip-prinsip
secara holistik bermakna dan otentik. Melalui pertimbangan itu, maka beragam
pandangan dan pendapat tentang pembelajaran terpadu, tapi semuanya menekankan
pada cara menyampaikan pelajaran yang bermakna dengan melibatkan siswa dalam
proses pembelajaran. Melalui pembelajaran terpadu diharapkan para siswa
memperoleh pengetahuan secara menyeluruh dengan cara mengaitkan satu pelajaran
dengan pelajaran lain.
B.
Rumusan Masalah
- Apa yang dimaksud dengan kurikulum berbasis keterpaduan?
- Apa saja komponen-komponen kurikulum berbasis keterpaduan?
- Bagaimana karakteristik kurikulum berbasis keterpaduan?
- Bagaimana prosedur pengembangan kurikulum berbasis keterpaduan?
- Bagaimana contoh RPP kurikulum berbasis keterpaduan?
C.
Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui pengertian kurikulum berbasis keterpaduan.
- Untuk mengetahui komponen-komponen kurikulum berbasis keterpaduan.
- Untuk mengetahui karakteristik kurikulum berbasis keterpaduan.
- Untuk mengetahui prosedur pengembangan kurikulum berbasis keterpaduan.
- Untuk mengetahui contoh RPP kurikulum berbasis keterpaduan.
BAB
II
PEMBAHASAN
Pendekatan
keterpaduan merupakan suatu sistem totalitas yang terdiri dari
komponen-komponen yang saling berhubungan dan berinteraksi baik antar komponen
dengan komponen maupun antar komponen-komponen dengan keseluruhan, dalam rangka
mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Dengan demikian, pendekatan sistem
menitikberatkan pada keseluruhan, lalu bagian-bagian dan unsur-unsur dan
interaksi antara bagian-bagian dengan keseluruhan.
Konsep
keterpaduan pada hakekatnya menunjuk pada keseluruhan, kesatuan, kebulatan,
kelengkapan, kompleks, yang ditandai oleh interaksi dan interpendensi antara
komponen-komponennya. (Alisyahbana dalam Udin Syaefudin 2014:113). Ini berarti
organisasi kurikulum secara terpadu, suatu bentuk kurikulum yang meniadakan
batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam
bentuk unit atau keseluruhan (integrated
curriculum).
Kurikulum
terpadu menyediakan kesempatan dan kemungkinan belajar bagi para siswa.
Kesempatan belajar tersebut dirancang dan dilaksanakan secara menyeluruh dengan
mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh,oleh karena itu diperlukan
pengaturan, kontrol, bimbingan agar proses belajar terarah ketercapaian
tujuan-tujuan kemampuan yang diharapkan. Kurikulum dirancang berdasarkan sistem
keterpaduan yang mempertimbangkan komponen-komponen masukan, proses dan produk
secara seimbang dan setaraf.
Pada komponen
masukan, kurikulum dititikberatkan pada mata mata pelajaran logis dan
sistematis agar siswa menguasai struktur pengetahuan tertentu. Pada komponen
proses, kurikulum dititikberatkan pada pembentukan konsep berfikir dan cara
belajar yang diarahkan kepada pengembangan peta kognitif. Pada komponen produk,
kurikulum dititikberatkan pada pembentukan tingkah laku spesifik. Ketiga
komponen tersebut berinteraksi dalam kurikulum secara terpadu, sehingga tujuan
kurikulum terpadu untuk mengembangkan kemampuan yang meruapakan gejala tingkah
laku berkat pengalaman belajar.
Menurut Hilgard
dan Bower dalam Udin Syaefudin (2014:114), tingkah laku yang diterapkan adalah
integrasi atau behavior is the better
integrated, terjadi dikarenakan pengalaman-pengalaman dalam situasi
tertentu, bukan karena kecenderungan alami atau kematangan kondisi temporer,
sehingga perubahan tingkah laku bersifat permanen dan bertalian dengan situasi
tertentu.
Untuk mencapai
perubahan-perubahan perilaku, sistem keterpaduan dikembangkan berdasarkan prisip-prinsip
sebagai berikut:
a) suasana lapangan (field setting) yang memungkinkan siswa
menampilkan kemampuannya di dalam kelas
b)
pengembangan diri sendiri (self development)
c)
pengembangan potensi yang
dimiliki masing-masing individu (self
actualization)
d)
proses belajar secara kelompok (social learning)
e)
pengulangan dan penguatan (reinforcement)
f)
pemecahan masalah-masalah (heuristik learning), dan
g)
sikap percaya diri sendiri (self confidence).
B.
Komponen-Komponen Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Kurikulum
berbasis keterpaduan meliputi berbagai komponen yang saling berkaitan yaitu sub
sistem masukan yakni siswa, sub sistem proses yakni metode, materi dan
masyarakat, sub sistem produk yakni lulusan yang dikaitkan komponen evaluasi
dan umpan balik. Masing-masing komponen saling berkaitan, pengaruh mempengaruhi
satu sama lain dalam rangka untuk mencapai tujuan.
1.
Komponen Lulusan
Komponen lulusan adalah produk sistem kurikulum yang memenuhi harapan
kuantitas yakni jumlah lulusan sesuai dengan kebutuhan dan harapan kualitas
yakni mutu lulusan ditinjau dari segi tujuan instrinsik dan tujuan ekstrinsik.
Tujuan instrinsik berorientasi bahwa lulusan diharapkan menjadi insan-insan
terdidik, berbudaya dan berahlakulkarimah. Tujuan ekstrinsik, berorientasi
bahwa lulusan sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan khususnya kompeten di
bidang pekerjaannya.
2.
Komponen Metode dan Materi
Komponen metode terdiri dari program pembelajaran, metode penyajian, bahan
dan media pendidikan. Sedangkan komponen materi terdiri dari fasilitas, sarana
dan prasarana, perlengkapan, dan biaya. Komponen ini disediakan dalam jumlah
dan kualitas yang memadai dan berfungsi sebagai unsur penunjang proses
pendidikan. Khusus media pendidikan bagaimana media tersebut menggunakan
lingkungan sekolah tempat belajar dan selalu memudahkan dan menyederhanakan
materi sehingga menyenangkan situasi belajar siswa.
3.
Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi untuk menilai keberhasilan proses kurikulum dan ketercapaian
tujuan kurikulum. Evaluasi dilaksanakan dalam bentuk evaluasi formatif dan
evaluasi summatif. Hasil evaluasi memberikan informasi untuk membuat keputusan
tentang tingkat produktivitas kurikulum dan derajat performansi yang dicapai
oleh siswa.
4.
Komponen Balikan
Komponen balikan berguna untuk memberikan informasi dalam rangka umpan
balik demi perbaikan sistem kurikulum. Sumber informasi diperoleh dari hasil
evaluasi yang telah dilaksanakan sekolah dan lembaga tempat para lulusan
bekerja.
5.
Komponen Masyarakat
Komponen masyarakat merupakan masukan eksternal dalam bidang sosial dan
budaya, yang berfungsi sebagai faktor penunjang dan turut mewarnai pelaksanaan
kurikulum secara keseluruhan.
C.
Karakteristik Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Menurut Hamalik dalam Udin Syaefudin (2014:115), kurikulum
terpadu merupakan bentuk kurikulum yang
meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan
pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Dengan
demikian, kurikulum terpadu mengintegrasikan komponen-komponen mata pelajaran
sehingga batas-batas mata pelajaran tersebut sudah tidak nampak lagi,
dikarenakan telah dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit.
Ciri-ciri bentuk organisasi
kurikulum terpadu (integrated curriculum)
diantaranya adalah:
1. berdasarkan
filsafat pendidikan demokrasi pancasila
2. berdasarkan
psikologi belajar Gestalt
dan field theory
3. berdasarkan landasan sosiologis dan sosio-kultural
4. berdasarkan
kebutuhan, minat dan tingkat
perkembangan pertumbuhan peserta didik
5. ditunjang
oleh semua mata pelajaran atau bidang studi yang ada
6. sistem
penyampaianya dengan menggunakan sistem pengajaran unit yakni unit pengalaman dan
unit mata pelajaran, dan
7. peran
guru sama aktifnya dengan peran peseta didik, bahkan peran siswa lebih menonjol
dan guru cenderung berperan sebagai pembimbing atau fasilitator.
Keunggulan atau manfaat kurikulum terpadu
diantarananya adalah:
a) segala
sesuatu yang dipelajari dalam unit bertalian erat
b) kurikulum
isi sesuai dengan pendapat-pendapat modern tentang belajar
c) memungkinkan
hubungan yang erat kaitanya antara sekolah dengan masyarakat
d) sesuai
dengan faham domakratis
e) mudah disesuaikan dengan
minat, kesanggupan, dan kematanggan peserta didik.
Untuk melaksanakan bentuk organisasi
kurikulum terpadu, Fogarty memperkenalkan sepuluh
model pembelajaran terpadu yang dikelompokkan
menjadi tiga tipe, yaitu:
1) Tipe pembelajaran
terpadu dalam satu disiplin ilmu
a)
Fragmented (Penggalan)
Model Fragmented adalah model pembelajaran konvensional yang
terpisah secara mata pelajaran. Hal ini dipelajari siswa tanpa menghubungkan
kebermaknaan dan keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Setiap mata pelajaran diajarkan oleh guru yang berbeda dan mungkin pula ruang
yang berbeda. Setiap mata pelajaran memiliki ranahnya tersendiri dan tidak ada
usaha untuk mempersatukannya. Setiap mata pelajaran berlangsung terpisah dengan
pengorganisasian dan cara mengajar yang berbeda dari setiap guru.
Kelemahan model ini adalah siswa tidak dapat mengintegrasikan konsep-konsep
yang sama, keterampilan serta sikap yang ada kaitannya satu dengan yang
lainnya.
Keunggulan model ini adalah guru dapat menyiapkan bahan ajar sesuai dengan
bidang keahliannya dan dengan mudah menentukan ruang lingkup bahasan yang
diprioritaskan dalam setiap pengajaran.
b)
Connected (Keterhubungan)
Model Connected adalah model pembelajaran terpadu yang secara
sengaja diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep yang lain,
satu topik dengan topik yang lain, satu keterampilan dengan keterampilan yag lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari
dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, bahkan ide-ide yang dipelajari pada
satu semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Keunggulan model ini adalah siswa dapat memperoleh gambaran yang lebih
jelas dan luas dari konsep yang dijelaskan dan juga siswa diberi kesempatan
untuk melakukan pedalaman, tinjauan, memperbaiki dan mengasimilasi gagasan
secara bertahap.
Kelemahan model ini adalah guru bidang studi mungkin kurang terdorong untuk
menghubungkan konsep yang terkait karena sukarnya mengatur waktu untuk
merundingkannya atau karena terfokus pada keterkaitan konsep, maka pembelajaran
secara global jadi terabaikan.
c)
Nested (Sarang)
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang target utamanya
adalah materi pelajaran yang dikaitkan dengan keterampilan berfikir dan
keterampilan mengorganisasi. Artinya
memadukan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik serta memadukan keterampilan
proses, sikap dan komunikasi. Model ini masih memfokuskan keterpaduan beberapa
aspek pada satu mata pelajaran saja. Tetapi materi pelajaran masih ditempatkan
pada prioritas utama yang kemudian dilengkapi dengan aspek keterampilan lain.
Model ini dapat digunakan bila guru mempunyai tujuan selain menanamkan konsep
suatu materi tetapi juga aspek keterampilan lainnya menjadi suatu kesatuan.
Dengan menggabungkan atau merangkaikan kemampuan-kemampuan tertentu pada ketiga
cakupan tersebut akan lebih mudah mengintegrasikan konsep-konsep dan sikap
melalui aktivitas yang telah terstruktur.
Keunggulan model ini adalah kemampuan siswa lebih diperkaya lagi karena
selain memperdalam materi juga aspek keterampilan seperti berfikir dan
mengorganisasi. Setiap mata pelajaran mempunyai dimensi ganda yang berguna
kelak untuk kehidupan siswa mendatang.
Kelemahan model ini adalah dalam hal perencanaan, jika dilakukan secara
tergesa-gesa dan kurang cermat maka penggabungan beberapa materi dan aspek
keterampilan dapat mengacaukan pola pikir siswa. Pada mulanya tujuan utama
pengajaran adalah penekanan pada materi, tetapi akhirnya bergeser prioritasnya
pada keterampilan.
2) Tipe pembelajaran terpadu antar disiplin ilmu
a)
Sequenced
(Pengurutan)
Model Sequenced adalah model pembelajaran yang topik atau unit yang
disusun kembali dan diurutkan sehingga bertepatan pembahasannya satu dengan
yang lainnya. Misalnya dua mata pelajaran yang berhubungan diurutkan sehingga
materi pelajaran dari keduanya dapat diajarkan secara paralel. Dengan
mengurutkan urutan topik-topik yang diajarkan, tiap kegiatan akan dapat saling
mengutamakan karena tiap subjek saling mendukung.
Keunggulan model ini adalah dalam penyusunan urutan topik, guru memiliki
keleluasaan untuk menentukan sendiri berdasarkan prioritas dan tidak dibatasi
oleh apa yang sudah tercantum dalam kurikulum. Sedangkan dari sudut pandang
siswa, pengurutan topic yang berhubungan dari disiplin yang berbeda akan
membantu mereka untuk memahami isi dari mata pelajaran tersebut.
Kelemahan model ini adalah perlu adanya kerjasama antara guru-guru bidang
studi agar dapat mengurutkan materi, sehingga ada kesesuaian antara konsep yang
ssatu dengan konsep yang lainnya.
b)
Shared (Irisan)
Model shared adalah model pembelajaran terpadu yang merupakan
gabungan atau keterpaduan antara dua mata pelajaran yang saling melengkapi dan
di dalam perencanaan atau pengajarannya menciptakan satu fokus pada konsep,
keterampilan serta sikap. Penggabungan antara konsep pelajaran, keterampilan
dan sikap yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dipayungi dalam satu
tema. Model ini berbeda dengan model sarang, dimana tema
memayungi dua mata pelajaran, aspek konsep, keterampilan dan sikap menjadi
kesatuan yang utuh. Sedangkan pada model sarang, sebuah tema hanya memayungi
satu pelajaran saja.
Keunggulan model ini adalah dalam hal mentransfer konsep secara lebih
dalam, siswa menjadi lebih mudah melakukannya. Misalnya dengan alat bantu media
film untuk menanamkan konsep dari dua mata pelajaran dalam waktu yang
bersamaan.
Kelemahan model ini adalah untuk menyususn rencana model pembelajaran ini
diperlukan kerjasama guru dari mata pelajaran yang berbeda, sehingga perlu
waktu ekstra untuk mendiskusikannya.
c)
Webbed (Jaring Laba-laba)
Model webbed adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan tematik. Pendekatan ini pengembangannya dimulai dengan menentukan
tema tertentu. Setelah tema disepakati, maka dikembangkan menjadi subtema
dengan memperlihatkan keterkaitan dengan bidang studi lain. setelah itu
dikembangkan berbagai aktivitas pembelajatran yang mendukung.
Keunggulan model ini adalah faktor motivasi berkembang karena adanya
pemilihan tema yang didasarkan pada minat siswa. Mereka dapat dengan mudah
melihat bagaimana kegiatan yang berbeda dan ide yang berbeda dapat saling
berhubungan, kemudahan untuk lintas semester dalam KTSP sangat mendukung untuk
dapat dilaksanakannya model pembelajaran ini.
Kelemahan model ini adalah kecenderungan untuk mengambil tema sangat
dangkal sehingga kurang bermanfaat bagi siswa. Selain itu seringkali guru
terfokus pada kegiatan sehingga materi atau konsep menjadi terabaikan. Perlu
ada keseimbangan antara kegiatan dan pengembangan materi pelajaran.
d)
Threaded (Bergalur)
Model Threaded adalah model pembelajaran yang memfokuskan pada
metakurikulum yang menggantikan atau yang berpotongan dengan inti subyek
materi. Misalnya untuk melatih keterampilan berfikir (problem solving)
dari beberapa mata pelajaran dicari bagian materi yang merupakan bagian dari problem
solving. Seperti komponen memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang
berlangsung, mengantisipasi sebuah bacaan, hipotesis laboratorium dan
sebagainya. Keterampilan-keterampilan ini merupakan dasar yang saling
berkaitan. Keterampilan yang digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan
perkembangan usia siswa sehingga tidak tumpan tindih.
Keunggulan model ini adalah konsep berputar sekitar metakurikulum yang
menekankan pada perilaku metakognitif. Model ini membuat siswa dapat belajar
bagaimana seharusnya belajar di masa yang akan datang sesuai dengan laju
perkembangan era globalisasi. Nilai lebih dari model ini adalah materi untuk
tiap mata pelajaran tetap murni sehingga siswa yang mempunyai tingkat pemikiran
superor dapat memiliki kekuatan transfer pada keterampilan hidup.
Kelemahan model ini adalah hubungan isi antar materi pelajaran tidak
terlalu ditunjukkan secara eksplisit sehingga siswa kurang dapat memahami
keterkaitan konten antara mata pelajaran satu dengan yang lainnya. Guru perlu
memahami keterampilan dan strategi yang digunakan siswa agar dapat
mengembangkan dirinya.
e)
Integrated (Keterpaduan)
Model integrated adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan
pendekatan antar bidang studi. Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan bidang
studi dengan cara menetapkan prioritas kurikuler dan menemukan keterampilan,
konsep dan sikap yang saling tumpang tindih di dalam beberapa mata pelajaran.
Untuk membuat tema, guru harus menyeleksi terlebih ahulu konsep dari beberapa
mata pelajaran, selanjutnya dikaitkan dalam satu tema untuk memayungi beberapa
mata pelajaran, dalam satu paket pembelajaran bertema.
Keunggulan model ini adalah siswa merasa senang dengan adanya keterkaitan
dan hubungan timbal balik antar berbagai disiplin ilmu, memperluas wawasan dan
apresiasi guru, jika dapat diterapkan dengan baik maka dapat dijadikan model
pembelajaran yang ideal di lingkungan sekolah “integrated day”.
Kelemahan model ini adalah sulit mencari keterkaitan antara mata pelajaran
yang satu dengan yang lainnya, juga mencari keterkaitan aspek keterampilan yang
terkait. Dibutuhkan banyak waktu pada beberapa mata pelajaran untuk
didiskusikan guna mencari keterkaitan dan mencari tema.
3) Tipe pembelajaran terpadu yang mengutamakan keterpaduan
faktor peserta didiknya
a) Immersed (Terbenam)
Model immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa
mata pelajaran dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam
ilmu kedokteran maka selain Biologi, Kimia, Komputer, juga harus mempelajari
fisika dan setiap mata pelajaran tersebut ada kesatuannya. Model ini dapat pula
diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam bentuk proyek di akhir
semester.
Keunggulan model ini adalah setiap siswa mempunyai ketertarikan mata
pelajaran yang berbeda maka secara tidak langsung siswa yang lain akan belajar
dari siswa lainnya. Mereka terpacu untuk dapat menghubungkan mata pelajaran
yang satu dengan yang lainnya. Mata pelajaran menjadi lebih terfokus dan siswa
akan selalu mencari tahu apa yang menjadi pertanyaan baginya, sehingga
pengalamannya menjadi lebih luas. Model ini melatih kreatifitas berfikir siswa
secara bertahap dari jenjang SD hingga SMA. Bagi siswa kelas 4 SD model ini
dapat dilaksanakan pada hari HUT RI. Misalnya merancang sebuah pesawat terbang
yang seimbang lalu dipamerkan.
Kelemahan model ini adalah siswa yang tidak senang membaca akan mendapat
kesulitan utnuk mengerjakan proyek ini, sehingga siswa menjadi kehilangan minat
belajar. Guru perlu waktu untuk mengorganisir semua kegiatan proyek yang dilaksanakan
oleh siswa yang tersusun secara baik dan terencana sebelumnya.
b) Networked (Jaringan
Kerja)
Model networked adalah model pembelajaran berupa kerjasama antara
siswa dengan seorang ahli dalam mencari data, keterangan, atau lainnya
sehubungan dengan mata pelajaran yang disukainya atau yang diminatinya sehingga
siswa secara tidak langsung mencari tahu dari berbagai sumber. Sumber dapat
berupa buku bacaan, internet, saluran radio, TV, atau teman, kakak, orangtua
atau guru yang dianggap ahli olehnya. Siswa memperluas wawasan belajarnya
sendiri artinya siswa termotivasi belajar karena rasa ingin tahunya yang besar
dalam dirinya.
Keunggulan model ini adalah siswa memperluas wawasan pengetahuan pada satu
atau dua mata pelajaran secara mendalam dan sempit sararannya. Hal ini umumnya
muncul secara tidak sengaja selama proses pembelajaran di kelas sedang
berlangsung.
Kelemahan model ini adalah kemungkinan motivasi siswa akan berubah sehingga
kedalaman materi pelajaran menjadi dangkal secara tidak sengaja karena mendapat
hambatan dalam mencari sumber.
Dari kesepuluh model diatas, kurikulum
terpadu yang paling banyak digunakan di lapangan ada tiga, yaitu model
connected,
webbed, dan integrated. Kurikulum ini di pandang sebagai upaya untuk
memperbaiki kualitas pendidikan di tingkat dasar, terutama dalam rangka
mengimbangi gejala penjejalan kurikulum yang sering terjadi dalam pelaksanaan
proses pembelajaran di sekolah.
Model connected atau model keterhubungan pada prinsipnya mengupayakan
adanya keterkaitan antara konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan, satu
bidang studi. Model ini siswa tidak terlatih untuk melihat suatu fakta dari
berbagai sudut pandang, karena model ini keterkaitan materi hanya terbatas pada
satu bidang studi saja.
Model webbed atau model jaring laba-laba merupakan model dengan
menggunakan pendekatan tematik, baru kemudian dikembangkan sub-sub tema dengan memeperhatikan
kaitannya dengan bidang-bidang
studi terkait.
Model
integrated atau model
keterpaduan merupakan model yang menetapkan prioritas kurikulum dan menemukan
keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang tindih dalam beberapa
bidang studi, dan model ini sulit dlaksanakan sepenuhnya mengingat sulitnya menemukan materi dari setiap bidang studi
yang benar-benar tumpang tindih dalam satu semester, serta sangat membutuhkan
keterampilan guru yang cukup handal untuk dapat merencanakan, melaksanakan, dan
menilai pembelajaran.
D.
Prosedur Pengembangan Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Sekarang
ini ada kecenderungan guru mengemas pengalaman belajar siswa terkotak-kotak
dengan tegas antara bidang studi satu dengan yang lainnya,kurikiulum yang
memisahkan penyajian mata-mata pelajaran secara tegas hanya akan membuat
kesulitan siswa,karena pemisahan seperti itu akan memberikan pengalaman belajar
yang bersifat artifisial (terpisah-pisah).sementara di jenjang SD khususnya
siswa pada kelas-kelas awal yang suka menghayati pengalamannya secara
totalitas, hal ini akan mengundang kesulitan belajar dengan pemilahan-pemilahan
pengalaman secara artifisial tersebut.
Sesuai
teori Gestalt yang mengedepankan pengetahuan yang dimiliki siswa dimulai dari
keseluruhan baru menuju bagian-bagian. Siswa pada jenjang SD paling dominan menghayati
pengalamannya masih berfikir secara keseluruhan,mereka masih sulit menghadapi
pemilihan yang artifisial (terpisah-pisah). Ini berarti sisa kelas rendah di SD
itu melihat dirinya sebagai pusat lingkungan yang merupakan suatu keseluruhan
yang belum jelas unsur-unsurnya dengan pemaknaan secara holistik yang bertitik
tolak dari yang bersifat konkrit.
Melalui
pemikiran tersebut, maka
kurikulum terpadu yang berangkat dari bentuk rencana umum dan dilaksanakan dalam bentuk
pembelajaran unit (Unit Teaching). Rencana umum yang
dimaksudkan adalah organisasi kurikulum yang berpusat pada bilang masalah, ide, core atau tema tertentu
yang dapat digunakan untuk melaksanakan siatu pengajaran unit. Dengan perkataan
lain, Resource unit adalah unit-unit
yang telah siap dibuat dan disusun secara umum, lengkap dan luas serta
merupakan reservoir bagi
pengembangan pembelajaran unit.
1. Tujuan sumber unit
Tujuan pendidikan dan pembelajaran
unit adalah:
a. Menyediakan
sumber-sumber yang dapat digunakan
dalam merencanakan sesuatu unit dan berisi saran-saran, petunjuk-petunjuk
tentang kegiatan-kegiatan siswa, baik secara perorangan maupun secara kolektif.
b. Memberikan
bimbingan atau petunjuk dalam
menentukan lingkup masalah atau
syarat-syarat tentang tingkat
tujuan yang hendak dicapai.
c. Memuat
hal-hal yang dapat dijadikan petunjuk dan bantuan mengajar secara teratur dan
tersusun agar lebih efektif.
d. Memuat
saran tentang penilaian.
e. Menunjukan
bermacam-macam pengalaman tertentu yang dapat digunakan guru dan mengembangkan
satuan pengajaran.
2. Kriteria penyusunan
rencana umum
a. Rencana
umum bernilai atau dapat digunakan di dalam benyak situasi dan bersifat
fleksibel, baik isi maupun prosedur-prosedur mengajar dan belajar.
b. Rencana
umum dikembangkan oleh kelompok guru dan bukan hanya oleh seorang guru saja.
c. Cara
yang paling efektif adalah apabila rencana tersebut dilaksanakan oleh kelompok
guru yang telah mempersiapkannya.
d. Rencana
umum disusun sedemikian rupa agar mudah dilakukan dan diubah sesuai dengan
kondisi dan fasilitas yang tersedia.
e. Program
ini menyediakan cukup
persiapan fasilitas, waktu bagi peserta pelayanan dan ketatausahan.
3. Organisasi dan isis
rencana umum
a. Filsafat
dan tujuab sekolah seharusnya benar-benar dipahami oleh guru yang menyusun guru
unit dan dirumuskan secara jelas.
b. Tujuan
rencana tersebut seharusnya memberikan sumbangan yangbermakna bagi pencapaian
tujuab sekolah dan memberikan arah bagi pengembangan pembelajaras.
c. Ruang
lingkup Resource unit berisikan suatu
perumusan scope yang jelas seperti pembatasan istilah yang digunakan untuk
tingkatan kelas mana unit itu dipersiapkan dan referensi yang membantu guru
terhadap daerah permasalahan.
d. Kegiatan
yang disarankan meliputi sejumlah kegiatan belajar bagi individu dan kelompok
dipilih secara diorganisir agar dapat dipergunakan secara efektif.
e. Rencana
secara lengkap buku-buku sumber dan alat bantu yang akan digunakan.
f. Prosedur
evaluasi dan alat-alatnya dipilih sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan
dan menjadi bagian integral dari rencana umum.
g. Pengalaman
dalam suatu unit kerap kali membantu guru dalam perencanaan unit-unit
selanjutnya.Sesuatu rencana umum berisi banyak kemungkinan yang mendorong
penyelidkan dan belajar hal-hal yang baru diketahui
Diperlukan
diskusi tentang berbagai rencana umum dalam rangka perencanaan secara
kooperatif. Rencana tersebut berisikan saran-saran bagi guru tentang cara-cara
yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pengajaran unit.
E.
Contoh RPP Kurikulum Berbasis Keterpaduan
Model Integrated
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Terpadu
Nama Sekolah : SD
Negeri
Mata Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Bahasa
Indonesia
Pokok Bahasan/Tema : Sumber
Daya Alam (SDA)
Kelas/Semester : IV/I
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit (2 Jam Pelajaran)
A.
Standar Kompetensi
Ilmu Pengetahuan Sosial
1.
Memahami Sejarah, kenampakan
alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi.
Ilmu Pengetahuan Alam
4.
Memahami daur hidup beragam jenis
makhluk hidup.
Bahasa Indonesia
4.
Mengungkapkan pikiran, perasaan,
dan informasi secara tertulis dalam bentuk percakapan, petunjuk, cerita, dan
surat.
B.
Kompetensi Dasar
Ilmu Pengetahuan Sosial
1.3 Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya
untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
Ilmu Pengetahuan Alam
4.4
Menunjukkan kepedulian terhadap
hewan-hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, dan ikan
Bahasa Indonesia
4.5 Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan
bahasa yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar,
tanda titik, tanda koma, dll).
C. Indikator
Ilmu pengetahuan Sosial
1.3.1 Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam di daerah sekitar dan
persebarannya
1.3.2 Menjelaskan manfaat sumber daya alam
1.3.3 Menjelaskan perlunya menjaga kelestarian sumber daya alam.
Ilmu Pengetahuan Alam
4.2.1 Mengidentifikasi cara merawat dan memelihara hewan peliharaan
4.2.2 Mendemonstrasikan cara merawat dan memelihara hewan peliharaan
Bahasa Indonesia
4.1.4 Mampu membuat sepucuk surat tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa
yang baik dan benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda
titik, tanda kola, dll).
D.
Tujuan Pembelajaran
1. Setelah mendengar penjelasan guru mengenai sumber daya alam siswa mampu
menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam di daerah dan persebarannya.
2. Setelah mendengar penjelasan guru mengenai sumber daya alam siswa mampu
menjelaskan manfaat sumber daya alam.
3. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan tentang cara memperlakukan hewan
peliharaan dengan baik.
4. Melalui diskusi siswa dapat menjelaskan tentang cara merawat dan memelihara
hewan peliharaan
5. Setelah mendengarkan penjelasan guru tentang surat, siswa dapat membuat
sepucuk surat tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan
benar dan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma,
dll.).
E.
Metode dan Model Pembelajaran
·
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, pemberian tugas
·
Model : Integrated
F.
Materi Pokok
·
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Jenis dan persebaran sumber daya
alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat
·
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kepedulian terhadap hewan-hewan
peliharaan, misalnya kucing, ayam, dan ikan
·
Bahasa Indonesia
Surat
G.
Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Kegiatan Awal (10 menit)
a) Guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan
presensi.
b) Guru memberikan apersepsi dengan bertanya tentang pengalaman yang dialami
siswa sehari-hari, “Apa sajakah kebutuhan hidupmu sehari-hari? Dari mana
asalnya ?”
c) Guru kemudian memberi motivasi terhadap respon siswa.
d) Guru menyiapkan alat peraga/media yang dibutuhkan di depan kelas.
2.
Kegiatan Inti (50 menit)
a)
Eksplorasi
1)
Guru menampilkan media berupa
Bagan / skema tentang sumber daya Alam
2)
Guru
menjelaskan materi tentang sumber daya alam
3)
Guru menjelaskan bahwa hewan
peliharaan termasuk sumber daya alam terutama sumber daya alam yang dapat
diperbaharui.
4)
Guru menginformasikan bahwa akan
dilakukan kegiatan diskusi kelompok.
5)
Guru membagi siswa dalam menjadi
6 kelompok.
6)
Guru meminta masing-masing
kelompok untuk berdiskusi tentang cara merawat dan memelihara hewan peliharaan
sebagai bentuk menjaga kelestarian sumberdaya alam.
7)
Guru meminta siswa untuk
menyampaikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
8)
Guru bertanya jawab dengan siswa
tentang cara merawat dan memelihara hewan peliharaan.
9)
Guru meminta siswa untuk membuat
surat dengan menggunakan bahasa dan ejaan yang benar, yang ditujukan kepada
temannya dan surat tersebut menceritakan tentang pengalaman mereka dalam
melestarikan sumber daya alam.
b) Elaborasi
1) Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang sumber daya alam.
2) Siswa mampu menyebutkan jenis-jenis sumber daya alam dan manfaatnya.
3) Siswa membentuk kelompok diskusi
4)
Siswa berdiskusi tentang cara
merawat dan memelihara hewan peliharaan sebagai bentuk menjaga kelestarian
sumberdaya alam.
5)
Siswa maju kedepan kelas untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya.
6)
Siswa bertanya jawab dengan guru
7)
Siswa menulis surat bertemakan pengalaman
mereka dalam melestarikan sumber daya alam.
c)
Konfirmasi
1)
Guru memberi penguatan kepada
para siswa.
2)
Guru menanyakan pada siswa
hal-hal yang telah dipahami dan belum dipahami dari materi pembelajaran yang
telah diikuti.
3) Guru mengkonfirmasi dan menjelaskan kembali materi yang telah didiskusikan
oleh siswa.
4)
Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman,dan memberikan penguatan.
5)
Guru memberikan tanggapan dan
meluruskan atas jawaban siswa.
6)
Guru dan siswa sepakat atas
perbedaan pendapat.
3.
Kegiatan Penutup (10 menit)
1)
Guru bersama-sama dengan peserta
didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
2)
Guru melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram.
3)
Guru memberikan umpan balik
terhadap proses dan hasil pembelajaran.
4)
Guru merencanakan kegiatan tindak
lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program pengayaan, layanan konseling
dan memberikan Pekerjaan Rumah (PR)
H.
Alat dan Sumber Belajar
·
Alat : media berupa bagan / skema sumber daya
alam
·
Sumber belajar : silabus kelas IV, buku paket IPA, IPS,
Bahasa Indonesia Kelas 4 SD.
I. Penilaian
1. Prosedur penilaian : penilaian proses
dan hasil (post tes)
2.
Jenis
penilaian :
penilaian proses dan hasil
3.
Bentuk
penilaian : tes tertulis
4.
Alat
penilaian
: soal tes formatif (terlampir)
5.
Kunci
jawaban :
terlampir
6.
Skor
penilaian
: Nilai Akhir = {(B – S ) / N} x 100 = 100
................,
............. 20....
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Kelas IV
(.............................) (...............................)
NIP. NIP.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kurikulum terpadu disebut integrated curriculum merupakan bentuk kurikulum yang meniadakan
batas-batas antara berbagai mata pelajaran dan menyajikan bahan pelajaran dalam
bentuk unit.
Ciri-ciri utama kurikulum terpadu antara lain
berlandaskan teori belajar Gestalt, berdasarkan kebutuhan anak didik, sistem
unit, peran guru sama aktifnya dengan peran siswa dan sesuai dengan minat dan
perkembangan anak didik.
Kurikulum terpadu terdiri dari beberapa komponen meliputi
komponen lulusan, metode, materi, evaluasi, balikan, dan masyarakat.
Prosedur perkembangan kurikulum terpadu terdiri dari
rencana umum dan dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran unit meliputi tujuan
sumber unit, kriteria penyusunan rencana umum, dan organisasi dan isi rencana
umum.
B.
Saran
Hendaknya guru tidak mengemas pengalaman belajar siswa terkotak-kotak dengan memisahkan penyajian
mata-mata pelajaran secara tegas hanya akan membuat kesulitan belajar bagi
siswa, karena pemisahan seperti itu memberikan pengalaman belajar yang bersifat
artifisial (terpisah-pisah).
DAFTAR
PUSTAKA
Riyadi, S. S.
(2012). RPP Terpadu Model Integrated.
[Online].
Syaefudin, U.
(2014). Inovasi Pendidikan. Bandung:
Alfabeta.
Unesa, R. (2011). Ragam Model Pembelajaran Terpadu.
[Online].