Friday 30 January 2015

SENAM KETANGKASAN

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
            Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis, dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai salah satu cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Olahraga senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19 mulai dipertandingkan.
  1. Rumusan Masalah
  1. Apa yang dimaksud dengan senam ketangkasan?
  2. Apa saja jenis-jenis senam ketangkasan?
  3. Apa manfaat dari senam ketangkasan?
  1. Tujuan Masalah
  1. Untuk mengetahui senam ketangkasan
  2. Untuk mengetahui jenis-jenis senam ketangkasan
  3. Untuk mengetahui manfaat senam ketangkasan.



BAB II
PEMBAHASAN

          1.      Pengertian senam ketangkasan
Senam berasal dari tejemahan kata gymnastiek (bahasa Belanda), gymnastic (bahasa Inggris), gymnastiek (bahasa Belanda, gymnastiek asal katanya dari gymnos (bahasa Greka). Gymnos berarti ‘telanjang’. Gymnastiek pada zaman kuno memang dilakukan dengan badan telanjang atau setengah telanjang. Maksudnya agar gerakan dapat dilakukan tanpa gangguan sehingga menjadi sempurna. Tempat berlatih senam di zaman Yunani Kuno disebut Gymnastium.
Senam memiliki batasan tersendiri. Senam adalah sekelompok susunan latihan tubuh (jasmani) yang dipilih dan diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematis dan metodis dilakukan dengan sadar dengan tujuan membentuk pribadi secara harmonis.         
            Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur. Bentuk modern dari senam ialah : Palang tak seimbang, balok keseimbangan, senam lantai. Bentuk-bentuk tersebut konon berkembang dari latihan yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menaiki dan menuruni seekor kuda dan pertunjukan sirkus.     
            Senam ketangkasan sering dikatakan dengan senam pertandingan atau senam artistik, karena bentuk-bentuk gerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baikmengenai sikap pada waktu akanmelakukan, keindaha dan ketepatan, serta keseimbangan pada sikap akhirnya.
            Senam ketangkasan dasar adalah senam ketangkasan atau senam artistik yang menggunakan alat matras. Latihan-latihannya dilakukan diatas lantai beralaskan matras di dalam gedung atau bangsal senam, maka biasanya dapat pula disebut senam lantai. Senam ketangkasan bagi siswa SLTP yaitu senam lantai dengan bentuk-bentuk latihan dasar seperti : guling depan, guling belakangg, kayang, guling lenting, dan meroda.

2.        Jenis senam ketangkasan
            Senam ketangkasan adalah senam dapat dilaksanakan tanpa alat dan denganmenggunakan alat. Senam ketangkasan yang dilakukan tanpa alatdinamakan senam lantai (floor exercise), sedangkan senam ketangkasan menggunakan alat dinamakan senam alat.
        2.1  Senam lantai
Senam lantai merupakan salah satu bagian dari senam yang dipertandingkan (senam artistik) dalam olahraga senam. Senam lantai ini dipertandingkan baik untuk pria maupun wanita. Pada dasarnya bentuk-bentuk gerakan senam lantai bagi putra sama dengan bentuk gerakan bagi putri.
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise atau dapat pula disebut tumbling. Senam lantai adalah senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar diudara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada saat meloncat kedepan atau kebelakang.
Dikatakan senam lantai karena seluruh keterampilan gerakan dilakukan pada lantai yang beralas matras tanpa melibatkan alat lainnya. Luas lantai yang digunakan dalam kejuaraan senam adalah 12 x 12 meter dengan tambahan 1 meter disetiap sisinya sebagai pengaman. Pelaksanaan (penampilan) senam lantai dibatasi oleh waktu. Untuk putra waktunya antara 50 hingga 70 detik, sedangkan untuk putri antara 70 hingga 90 detik. Perbedaan lainnya antara putra dan putri adalah dalam pelaksanaan latihan senam lantai, untuk putri biasanya diiringi dengan musik. Jenis-jenis senam lantai yaitu:
           a.       Gerakan senam lantai guling ke depan (Roll)
Getrakan guling kedepan merupakan geraka dasar pada olahraga senam, bahkan juga merupakan gerakan penyelamatan bagi olahragawan yang lain apabila terjadi suatu gerakan yang sangat membahayakan keselamatan, dalam posisi jatuh kearah depan.
Cara melakukan gerakan guling ke depan adalah :
1.         Diawali dari sikap jongkok kedua kaki rapat dan bertumpu jinjit.
2.         Kedua lengan bertumpu pada matras pada telapak tangan.
3.         Leher ditekuk kearah dada, dada menyatu dengan kedua paha, diteruskan dengan meluruskan kedua tungkai dileytakkan pada matras, dengan dorongan tungkai yang berat akan membuat badan berguling kedepan.
4.         Pada saat terlentang, kecepatan berguling kedepan supaya tidak hilang atau terputus diteruskan dengan kontraksi otot perut dalam mempertahankan posisi badan tetap bulat, sehingga memudahkan terus berputar sehingga posisi badan kembali kesikap semula jongkok.
5.         Dilanjutkan meluruskan kedua tungkai kesikap berdiri.


              b.      Gerakan guling ke belakang (Backroll)
Guling ke belakang atau backroll yaitu menggelundung ke belakang, bentuk badan harus dibulatkan, kaki ditundukkan sampai dagu melekat dada. Gerakan guling ke belakang ini akan dapat berhasil dengan baik apabila didukung oleh unsur-unsur teknik. Teknik pelaksanaan guling ke belakang adalah:
1.      Sikap permulaan jongkok, tangan ke depan, kaki rapat.
2.      Kepala ditundukkan, kaki menolak ke belakang.
3.      Pada panggul mengenai rnatras, kedua tangan dilipat di samping telinga telapak tangan menghadap atas siap menumpu.
4.      Kaki diayunkan ke belakang melewati kepala. Tangan menumpu di atas matras.
5.      Kemudian tangan menumpu kuat dan kaki dilipat sampai ujung kaki mendarat ke sikap jongkok.


             c.       Sikap Kayang
            Sikap kayang adalah suatu bentuk atau sikap membusurkan badan bagian depan ke atas, bertumpu pada kedua tangan dan kedua kaki dengan siku-siku dan lutur lurus. Sikap dan gerakan kayang akan mudah dilakukan, apabila:
1.         mempunyai kelentukan otot perut, punggung, dan paha.
2.         kelenturan persendian bahu, ruas-ruas tulang belakang, dan persendian panggul; serta
3.         kekuatan lengan dan bahu untuk menopang badan.
            Ada beberapa tahapan cara latihan dan melakukan sikap kayang di antaranya yaitu:
1.         Latihan sikap kayang dari posisi tidur
(a)  Sikap permulaan:
Tidur terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua tumit dekat dengan pinggul (pantat). Kedua siku ditekuk, kedua telapak tangan diletakkan pada matras atau lantai di samping telinga, ibu jari yang lainnya menunjuk ke arah bahu.
(b) Gerakan:
Angkat badan dan luruskan kedua tungkai bersamaan dengan meluruskan kedua lengan. Tumpuan berada di kedua tungkai dan kedua telapak tangan, serta pandangan menghadap ke lantai/matras. Bentuk badan yang baik adalah menyerupai busur atau melengkung.

2. Latihan sikap kayang dengan bantuan tembok
(a)      Sikap permulaan:
Berdiri tegak membelakangi tembok pada jarak kurang lebih 50 hingga 60 cm dari tombok dengan kedua kaki terbuka.
(b) Gerakan:
Lengkungkan badan ke belakang dengan memegang tembok. Kedua tangan satu per satu berpindah menyelusuri tembok ke arah bawah hingga bertumpu di lantai. Hal-hal yang perlu diperhatikan, antaralain sebagai berikut:
·                Tidak diharuskan sekaligus dapat mencapai lantai.
·                Jarak dari tembok dan tempat berdiri dapat diperbesar.
(Pada saat akan kembali berdiri harus dibantu oleh teman, dengan mengangkat pada bagian punggung atau pundak.


3. Latihan kayang dari sikap berdiri
(a) Sikap permulaan:
Berdiri tegak kedua kaki di buka melebar bahu, kedua tangan di samping badan.
(b)                     Gerakan:
Bersamaan dengan mengayunkan kedua tangan ke atas arah belakang, lentingkan badan ke belakang pelan-pelan, kepala ditengadahkan mengikuti gerakan badan melenting ke belakang, hingga kedua telapak tangan mengenai lantai. Pada waktu melentingkan badan ke belakang kedua kaki diusahakan tetap lurus, kepala tetap tengadah ke depan dan kedua tangan tetap lurus.


              d.      Gerakan meroda
Meroda adalah suatu gerakan ke samping, pada satu saat bertumpu atas kedua tangan dengan kaki terbuka lebar. Meroda dapat dilakukan dengan gerakan ke kiri dan ke kanan. Gerakan meroda kelihatannya mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, gerakan ini memerlukan koordinasi gerakan yang baik. Tanpa adanya koordinasi yang baik, gerakan ini sukar untuk dilakukan.
Cara melakukan gerakan meroda adalah sebagai berikut:
1.      Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas atau serong ke samping (menyerupai huruf V), dan pandangan ke depan.
2.      Jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan kiri ke samping kiri, kemudian kaki kanan diangkat lurus ke atas. Setelah itu, disusul dengan meletakkan telapak tangan kanan di samping tangan kiri.
3.      Pada saat kaki diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping. Kemudian, letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
4.      Kemudian, letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
5.      Badan terangkat dan kedua tangan lurus ke atas ke posisi semula.



e.       Berdiri Dengan Kepala (headStand)
Headstand adalah posisi keseimbangan yang memanfaatkan kekuatan kedua lengan dan kepala (otot leher) sebagai titik tumpunya. Posisi ini diawali dari posisi jongkok dan menempatkan ujung kepala dan kedua telapak tangan di lantai. Ketika titik tumpu (kepala dan kedua lengan) sudah siap, pelan-pelan titik berat badan dipindahkan ke titik tumpu dan secara perlahan mengangkat kedua kaki yang dibengkokkan ke atas, sehingga panggul dan kedua kaki berada di atas kepala. Kemudian, secara perlahan pula, luruskan kedua kaki hingga terbentuk posisi badan dan kaki lurus membentuk satu garis.
·         Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
·         Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
·         Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
·         Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.


             f.       Berdiri  Denagn Tangan (Handstand)
            Hands stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan ,kedua kaki rapat dan lurus ke atas .suatu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hands stand adalah harus di lakukan di atas landasan atau alas yang keras (misal lantai).karena akan memudahkan dalam bertumpu,jika dibandingkan melakukannya di atas alas yang lunak (misal kasur). Tehnik handstand:
  • Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.
  • Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras, pandangansedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan bengkok sedangtungkai belakang lurus.
  • Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.
  • Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan, pandangandiantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.
  • Perhatikan keseimbangan.


g.      Sikap Lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut:
·         Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.
·         Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
·         Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang padapinggang.
·         Pertahankan sikap ini beberapa saat.



2.2. Senam Alat
            Senam alat merupakan salah satu cabang olahraga senam yang banyak dilombakan dalam beberapa event olahraga. Sesuai dengan namanya, dalam pelaksanaan senam alat membutuhkan beberapa alat, diantaranya: kuda - kuda lompat, matras, papan tolak (beat board), serta alas untuk loper (awalan). Biasanya terdapat perbedaan tinggi alat untuk putra dan putri yang digunakan dalam senam alat ini. Semisal tinggi punggung kuda - kuda lompat untuk putra setinggi 1,35 meter sedangkan untuk putri  setinggi 1,10 meter. Bentuk dari senam alat sendiri terdiri dari lompat kangkang, lompat jongkok, dan berguling diatas peti lompat. Jenis-jenis senam alat yaitu:
          a.       Lompat Kangkang
            Lompat kangkang merupakan salah satu gerakan dasar dalam senam ketangkasan dengan alat. Lompat kangkang adalah melakukan gerakan melompat disertai dengan kedua kaki dibuka lebar-lebar atau kangkang untuk melewati rintangan. Rintangan yang digunakan berupa peti lompat. Untuk dapat melompat kakang dengan baik diperlukan dukungan kemampuan fisik yang memadai di antaranya, daya lompat, kekuatan otot lengan dan tangan, kelenturan tungkai, kelincahan, dan koordinasi yang baik. Di samping itu juga diperlukan keberanian dan kesadaran gerak cepat yang tinggi.
Teknik (cara) melompat kangkang dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
a. Latihan cara mengambil awalan
1. Berdiri tegak dan sejajar dengan papan tolakan/ tumpuan kurang lebih 10 -15 meter.
2. Apabila merasa sudah siap untuk melakukan lompatan, berlarilah dengan menggunakan (menapak) dengan ujung-ujung kaki.
3. Berlari lurus ke arah papan tolakan dengan kecepatan sedang. Ketika mendekati papan tolakan kecepatan lari ditambah, untuk mendapatkan tolakan/ lemparan kaki ke atas.

b. Latihan cara melakukan tolakan dua kaki
1. Berdiri tegak di atas papan tolakan atau sebuah garis
2. Badan dicondongkan ke depan dan tangan memegang palang atau peti / kuda-kuda lompat.
3. Lompatan sebanyak tiga kali di tempat dan pada lompatan terakhir angkat panggul tinggi-tinggi.
4. Lakukan seperti latihan di atas, dilanjutkan dengan membuka tungkai lebar-lebar, kemudian mendarat kembali di papan tolak atau garis.

c. Latihan Cara Melewati Rintangan (Peti lompat)
1. Berdiri tegak di atas papan tolakan atau sebuah garis, dengan didahului awalan empat langkah sampai lima langkah.
2. Pada saat tangan bertumpu pada peti lompat, badan diluruskan dan membuat sudut antara 20 hingga 30 derajat dengan garis horizontal.
3. Setelah badan lurus, tekuk panggul dan kaki secara cepat. Bersamaan dengan itu ditolakkan tangan kuat-kuat pada peti / kuda-kuda lompat.
4. Angkat dada dan lewatkan kedua kaki dari peti lompat.
5. Pada saat kaki melewati peti / kuda-kuda lompat, maka luruskan dan angkat badan ke depan.

d. Latihan cara melakukan pendaratan
1. Pendaratan dengan menekukkan lutut dan mencondongkan badan sedikit ke depan (menekuk panggul).
2. Akhiri pendaratan dengan sikap sempurna.
           




            b.Lompat Jongkok
            Gerakanlompatjongkoksebenarnyahampir samadenganlompatkangkangtetapipadalompatjongkokkedua kaki rapat, jikalompatkangkangsudah di kuasaimakamudahuntukmelakukanlompatjongkok.
            Cara melakukan  lompat jongkok dengan tumpuan pada ujung kuda-kuda lompat adalah sebagai berikut.
  • Lakukan awalan dengan lari cepat dan badan condong ke depan.
  • Tolakkan kedua kaki pada papan tolak dengan lengan diayunkan ke atas.
  • Saat badan melayang ke atas depan, kedua lengan lurus dan pandangan fokus pada ujung kuda-kuda lompat.
  • Tolakkan tangan sekuatnya saat tangan menyentuh bagian ujung kuda-kuda.  Posisi badan membentuk sudut 30° dengan punggung kuda-kuda lompat. 
  • Saat mendarat, ujung kaki mengeper dan lengan direntangkan ke atas

Lompat Jongkok


3  Manfaat Senam Katangkasan
Berikut adalah beberapa manfaat dari senam ketangkasan sendiri yang mempunyai kesamaan dengan senam lantai:
·         Membentuk dan mengembangkan otot
·         Mengembangkan kualitas fisik
·         Membentuk keindahan tubuh
·         Memelihara kebugaran jasmani

 

BAB III
PENUTUP

1.        Kesimpulan
Senam merupakan suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur.
            Senam ketangkasan sering dikatakan dengan senam pertandingan atau senam artistik, karena bentuk-bentuk gerakannya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam pertandingan baikmengenai sikap pada waktu akanmelakukan, keindaha dan ketepatan, serta keseimbangan pada sikap akhirnya.
Senam ketangkasan bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kebugaran. Jenis dari senam ketangkasan yaitu roll, backroll, hedstand, handstand, dan lain sebagainya.

2.        Saran
            Dalam penulisan makalah ini kami selaku penulis menyarankan agar kita terbiasa untuk hidup sehat dan diantaranya dengan melakukan senam untuk meningkatkan kebugaran jasmani serata mengembangkan kualitas fisik untuk hidup menjadi lebih sehat.


DAFTAR PUSTAKA

·         Iddo, Christiana. 2005. Pendidikan Jasmani. Jakarta: Ghalia Indonesia


4 comments: